Media Seputar Kita Portal Berita Terdepan Di Jawa Timur
SeputarKita, Magetan – Klinik Neurologi/Saraf RSUD dr. Sayidiman Magetan merupakan klinik yang menangani dan melayani pemeriksaan kondisi dan mendeteksi gangguan pada sistem saraf tubuh, serta mendiagnosis penyakit saraf yang mungkin diderita pasien. Di klinik tersebut sudah ditangani oleh dokter spesialis yang berpengalaman di bidangnya.
Saat ini di Klinik Neurologi RSUD dr. Sayidiman Magetan sudah memiliki Mesin Elektromiografi (EMG), sehingga bisa langsung mendeteksi penyakit pasien tanpa harus merujuk ke RS lain.
Selain untuk memeriksa keluhan saraf, Alat kesehatan ( Alkes) yang didatangkan Rumah Sakit Dokter Sayidiman (RSDS) Magetan tersebut juga bisa digunakan untuk memeriksa kondisi otot serta penyakit lainnya yang berhubungan dengan saraf.
”EMG adalah alat yang fungsinya untuk memeriksa saraf dan otot, tapi alat ini juga dapat memeriksa keluhan pasien yang lainnya misalkan Vertigo. Vertigonya dari sistem saraf pusat atau sistem saraf tepi, ini bisa pakai seperti ini, ” kata Spesialis Neurologi RSDS Magetan dr Titian Rakhma.
RSDS Magetan mendatangkan EMG kurang lebih satu bulan lalu sebagai pengganti alat sebelumnya yang telah rusak. EMG juga dapat mendeteksi gejala penyakit seperti Polineuropati.
”Alat ini baru bulan kemarin datang. Karena memang yang lama rusak jadi kita pengadaan lagi. Sudah operasional dan ini lebih canggih dari sebelumnya,” jelas dr Titian Rakhma.
“Elektromiografi dilakukan dengan menggunakan semacam alat pendeteksi aktivitas otot, sebuah elektroda yang terhubung dengan mesin EMG. Saat ini Klinik Neurologi RSUD dr. Sayidiman Magetan sudah memiliki mesin tersebut.”Lanjut dr. Titian.
“Melalui bantuan alat tersebut, kami dapat memantau pergerakan listrik otot dalam bentuk grafik melalui layar monitor yang terhubung, kemudian melakukan analisis berdasarkan grafik tersebut. Kita cek seluruh kondisi sarafnya sudah baik atau belum. Dengan seperti itu nanti akan kita dapat mengetahui pasien ini sarafnya bagaimana. Bisa ditangani disini atau tidak atau perlu penanganan lebih intensif lagi.” Pungkasnya. (Aryo).
