Dilantik Jadi Bupati Definitif, Mansur Hidayat Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur, Stunting dan ATS

 

SeputarKita, Pemalang – Pasca dilantik menjadi Bupati Pemalang menggantikan Mukti Agung Wibowo yang ditahan KPK akibat tersandung kasus tindak pidana jual beli jabatan, Mansur Hidayat kedepan memastikan akan mengupayakan perbaikan infrastruktur, penanganan stunting dan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pemalang.

Hal tersebut disampaikan Mansur Hidayat selaku Bupati Pemalang definitif saat menggelar tasyakuran setelah resmi dilantik oleh Nana Sudjana selaku Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Semarang, Senin, (9 Oktober 2023).

Tasyakuran tersebut, dikemas oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan acara silaturahmi dan doa bersama di Pendopo Kabupaten Pemalang.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Forkompimda Kabupaten Pemalang, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa, , tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Pemalang, LSM, Wartawan, pegiat media sosial dan segenap undangan lainnya.

Bupati Pemalang Mansur Hidayat menyampaikan, saat ini masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus segera diselesaikan.

Pertama, bupati memastikan akan menyusun birokrasi yang kuat dan akuntable. Mansur memohon waktu dalam beberapa minggu ini untuk berusaha menata birokrasi agar jajarannya dapat bekerja lebih efektif dan lebih efisien.

“Yang paling utama adalah serdadunya, alatnya, alatnya seperti apa. Serdadunya itu adalah sumber daya manusia. Artinya perangkatnya. Perangkatnya kita susun, organisasinya kita susun menjadi organisasi yang kuat, akuntable yang betul-betul untuk melayani masyarakat,” kata Mansur Hidayat.

Yang kedua, Mansur memastikan akan fokus pada perbaikan infrastruktur seperti jalan dan irigasi. Menurutnya, saat ini masyarakat Kabupaten Pemalang sangat menginginkan adanya perbaikan infrastruktur, dan itu menjadi salah satu prioritas yang harus dilaksanakan.

Ketiga, Mansur memastikan akan berupaya menurunkan stunting di Kabupaten Pemalang, dari yang saat ini masih diangka 19 persen menjadi 14 persen di tahun 2024 sesuai target pemerintah.

Dan yang keempat, Mansur akan menyikapi persoalan terkait kasus Anak Tidak Sekolah (ATS). Dia mengakui bahwa angka pendidikan di Kabupaten Pemalang saat ini masih tergolong rendah, karena dari data BPS sebagian besar anak putus sekolah terjadi pada semester 1 jenjang SMP.

“Sehingga kita perlu genjot bagaimana pendidikan di Kabupaten Pemalang semakin lama. Itu dengan cara kita sudah upayakan dengan “Njuh Sekolah Maning” itu para anak tidak sekolah (ATS),” tandasnya.

Selain itu, bupati juga akan menggulirkan program gerakan ASN (Aparatur Sipil Negara) dan masyarakat untuk mengajak anak tidak sekolah yang ada di lingkungan mereka untuk bisa kembali bersekolah.

“Pokoknya kita, gerakan ASN, gerakan masyarakat agar kita melihat anak-anak kita sekolah semuanya. Sehingga IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita akan naik.” Pungkasnya. (FahmiNur).

Check Also

Polres Ngawi Amankan 3 Tersangka Sindikat Illegal Logging

  SeputarKita, Ngawi – Satreskrim Polres Ngawi Polda Jawa Timur bersama Perhutani berhasil mengungkap kasus …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *