Polres Magetan Gelar Rakor Penanganan PMK dan Penyakit LSD di Magetan

 

SeputarKita, Magetan – Polres Magetan gelar rakor (rapat koordinasi) terkait PMK dan Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan sapi di Wilayah Kabupaten Magetan, bertempat di ruang eksekutif. Selasa, (7/2/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan S.I.K, M.Si, Wakapolres Magetan Kompol Arie Taufan Budiman, SIK. MIK, Sekda Kabupaten Magetan Ir. Hergunadi, Dandim 0804/Magetan yang diwakili Pasi Ops Kodim, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan Nur Haryani, Kasatpol PP Rudy H, Kabag Pemerintahan Yok S, Kabid P2 Dinkes Suwantyo, Kabid angkutan Dishub Edy Sumarsono dan Kapolsek Jajaran.

Dalam rakor tersebut, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan menyampaikan bahwa Pemerintah selama ini serius dalam penanganan PMK dan Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) khususnya di Magetan, tentunya sebagaimana yang diarahkan oleh pemerintah pusat.

“Keseriusan kami dalam menangani permasalahan, dengan tujuan berkomitmen bersama melakukan tindakan strategi pengendalian, penanganan dan pemberantasan PMK dan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD),” kata AKBP. M. Ridwan.

Kapolres juga sampaikan, akan memaksimalkan Penyekatan khususnya di Pos Cemorosewu, tetap perlu sinergi dari Dinas Peternakan, Satpol PP, Dishub dan instansi terkait lainnya serta lakukan himbauan secara masif.

“Secara intens kita aktifkan Pos Cemorosewu bersinergi dengan instansi terkait dan berdayakan fungsi Bhabinkamtibmas dan Sihumas untuk beri himbauan serta edukasi ke masyarakat”, lanjut Kapolres.

Dalam kesempatan yang sama, Kadisnakan Kabupaten Magetan, Nur Haryani menyampaikan di Magetan sudah ada indikasi terkait penyakit LSD tersebut, namun masih membutuhkan uji laboratorium untuk memastikan apakah benar itu penyakit cacar.

“Ada 22 ekor yang terlaporkan / suspect dan setelah ditangani ada beberapa yang sembuh”, kata Nur Haryani.

“22 ekor yang terlaporkan yang menunjukkan gejala rata-rata memang ada bintil tapi ternyata itu bukan cacar karena ini istilahnya yang seperti Limpo yang mengarah kepada LSD itu ada empat ekor sapi,” lanjutnya.

Untuk diketahui, LSD tidak se ekstrim dari PMK / berita dimedia dan bisa disembuhkan dan penyebaran tidak seperti PMK karena tidak mempengaruhi nafsu makan hewan ternak.

Terkait dengan LSD Disnakkan Magetan sudah menerima vaksin 1380 dosis vaksin, dan yang sudah di vaksinkan sebanyak 600 dosis dengan sasaran utama sapi perah.

Di akhir Rakor, Kapolres sampaikan penekanan perlu terus dilaksanakan sinergitas koordinasi berkelanjutan serta antisipasi menjelang lebaran terhadap kebutuhan daging sapi yang akan mengalami peningkatan, sehingga harus mengambil langkah strategis.

Sampai saat ini dari hasil pemantauan sementara bahwa penyakit LSD pada sapi atau PMK tidak menular bagi manusia, sehingga dagingnya Aman untuk dikonsumsi. (Red)

Check Also

Polres Ngawi Amankan 3 Tersangka Sindikat Illegal Logging

  SeputarKita, Ngawi – Satreskrim Polres Ngawi Polda Jawa Timur bersama Perhutani berhasil mengungkap kasus …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *