OMI Ngawi Jadi Ajang Asah Prestasi dan Karakter Generasi Muda

SeputarKita, Ngawi – Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Kabupaten Ngawi resmi digelar di MTsN 5 Ngawi, Selasa (9/9/2025). Ajang ini berlangsung selama dua hari hingga Kamis (11/9/2025), dengan melibatkan tidak hanya siswa madrasah, tetapi juga sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan.

Ketua Komite OMI Ngawi, Sugeng Wiyono, yang juga Kepala MAN 2 Ngawi, menegaskan bahwa olimpiade ini terbuka luas bagi seluruh pelajar.

“Peserta OMI tidak hanya dari madrasah, melainkan juga dari sekolah umum. Bahkan siswa SMAN 1 Ngawi dan SMAN 1 Widodaren turut serta dalam kegiatan ini,” ujarnya. Kamis, (11/9/2025).

Menurut Sugeng, OMI memiliki makna strategis bagi dunia pendidikan. Ajang ini bukan sekadar lomba, melainkan wadah untuk mengukur kemampuan siswa pada mata pelajaran tertentu secara nasional.

“Dampaknya akan terlihat pada motivasi anak untuk terus belajar, serta peningkatan mutu pendidikan di daerah,” katanya menambahkan.

Tahun ini, OMI mempertandingkan berbagai bidang ilmu sesuai jenjang pendidikan. Untuk tingkat MI/SD diperlombakan Matematika dan IPA. Tingkat MTs/SMP meliputi Matematika, IPA, dan IPS. Sedangkan tingkat MA/SMA mencakup Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Geografi. Ragam mata pelajaran ini disusun untuk mengasah kompetensi siswa sesuai tingkatannya.

Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Ngawi, Yusuf Masruri, menyebutkan bahwa dasar pelaksanaan OMI mengacu pada Kepdirjend Pendis No. 4657 Tahun 2025. Ia menegaskan, kegiatan ini dirancang untuk mencetak generasi yang unggul secara akademis sekaligus berkarakter.

“OMI bertujuan meningkatkan inovasi, pola pikir analitis, memperteguh akhlak mulia, serta wawasan kebangsaan. Anak-anak tidak hanya dituntut cerdas, tapi juga berakhlak,” jelasnya.

Yusuf menambahkan, OMI merupakan media yang mendorong siswa untuk jujur, bekerja keras, dan disiplin.

“Kami ingin melahirkan generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga kokoh dalam karakter dan nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.

Dukungan penuh juga diberikan oleh Kementerian Agama Kabupaten Ngawi. Menurut Yusuf, persiapan dilakukan melalui sosialisasi dan pembinaan.

“Kami mensupport murid-murid madrasah agar berani tampil. Dari Ngawi, kami berharap lahir talenta terbaik yang kelak bisa berkompetisi di tingkat provinsi,” katanya.

Antusiasme peserta kali ini terbilang luar biasa. Data panitia mencatat, jumlah peserta mencapai 999 siswa. Rinciannya, 492 siswa dari jenjang MI, 266 siswa dari MTs, dan 241 siswa dari MA.

“Angka ini menunjukkan bahwa OMI telah menjadi magnet bagi pelajar. Ini juga menjadi solusi dalam membentuk generasi berdaya saing, tapi tetap berpegang pada nilai agama,” ujar Yusuf.

Salah satu peserta, Fawaid, siswa kelas 3 MTs Darul Ulum Majasem, menyampaikan rasa bangganya bisa ikut serta. “Saya senang bisa mewakili sekolah. Ini kesempatan untuk menguji kemampuan saya dengan teman-teman dari sekolah lain,” ucapnya.

Fawaid mengaku berlatih intensif sejak beberapa minggu terakhir. Ia menilai, persaingan yang sehat bisa memacu dirinya untuk lebih disiplin belajar. “Saya ingin tidak hanya membawa nama baik sekolah, tapi juga membuktikan bahwa anak madrasah bisa berprestasi,” tuturnya. (TA).

Check Also

Tanggap Ancaman NARKOBA, PNB Lamongan Gelar Workshop di Kalangan Pelajar

Tanggap Ancaman NARKOBA, PNB Lamongan Gelar Workshop di Kalangan Pelajar

Seputarkita,Lamongan- LSM Pijar Nusa Bangsa (PNB) Lamongan melakukan workshop di SMA N 1 Kedungpring, kabupaten …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *