Kelompok TWOARS Buat Artikel “Safe Word” Untuk Mata Kuliah Pengantar Bisnis

 

SeputarKita – Dua Orang Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur membuat sebuah artikel berbentuk sebuah Proposal Ide Bisnis berjudul Perancangan Aplikasi ‘Safe World’ Untuk Memanfaatkan Dan Mengolah Sampah Agar Ramah Lingkungan.

Dua mahasiswi tersebut adalah Ishna Shetia Shahadatina dan Nur Hafidhah Rahmah, keduanya tergabung dalam kelompok TWOARS. Mereka mendapatkan tugas membuat artikel tersebut dari Dosen Pengampu Seftin Fitri Ana Wati, S.Kom,M.Kom untuk Mata Kuliah Pengantar Bisnis.

Menurut Ishna, latar belakang dibuat artikel tersebut karena Indonesia merupakan  penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Sampah plastik Indonesia yang dibuang ke laut  mencapai  187,2 juta ton, berada di urutan kedua setelah China yang mencapai 262,9 juta ton. Berdasarkan data survei, jumlah penduduk pada tahun 2005 adalah 218,9 juta jiwa, dengan kepadatan penduduk 117,6 jiwa/km persegi. Provinsi Jawa mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan provinsi non-Jawa. Provinsi dengan kepadatan penduduk terbanyak adalah Jakarta sebesar 11.968,8 orang perkm2. Semakin banyak penduduk maka berdampak pada meningkatnya sampah di perkotaan yang dihasilkan baik oleh industri maupun rumah tangga. Namun dari masalah tersebut bukanlah hal bisa dibanggakan, justru sebaliknya prihatin melihat fakta ini. Salah satu penyebab ini terjadi adalah kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk mendaur ulang sampah. Lingkungan hidup adalah hal yang harus dijaga. Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena sudah tidak terpakai lagi. Pembuangan sampah secara sembarangan akan menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia, makhluk hidup lainnya maupun bagi lingkungan itu sendiri. Sampah plastik merupakan sampah yang menyebabkan pencemaran tanah maupun air. Sampah terbagi menjadi 2 bagian yaitu sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik ialah sampah yang berasal dari sisa-sisa organisme makhluk hidup seperti sisa makanan, buah, sayur, kotoran hewan, dan daun kering, sedangkan sampah non organik ialah sampah yang sulit untuk di daur ulang contohnya seperti kaca, plastik, dan kaleng.

Adapun solusi dari daur ulang ini salah satunya adalah membuat aplikasi ‘Safe World’atau bisa disebut dengan ‘Peduli Bumi’. Aplikasi Safe World adalah sebuah sistem pembuangan sampah otomatis yang dapat mempermudah masyarakat dengan cara mengscan barang yang akan di tukar dengan poin yang ada di fitur aplikasi safe world. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur seperti, scan trash, sort the trash (pilah sampah), recycle shop, safepay, informasi saldo dan di aplikasi ini juga memiliki fitur kantong dimana fitur ini bisa membedakan kategori harga sampah (poin yang akan di dapatkan) dan jenis sampahnya. Dengan adanya aplikasi ini kita tidak perlu bersusah payah mendaur ulang sampah secara offline, melainkan kita bisa mendaur ulang sampah secara online dimanapun dan kapanpun. Selain itu aplikasi ini juga dapat menghasilkan uang dengan cara mengumpulkan poin setelah daur ulang dan menukar poin dengan sejumlah uang yang kita dapatkan. Aplikasi ini dirancang untuk menghubungkan database digital, penyimpanan dan trasmisi protokol, manajemen konsep data dan keamanan, sehingga kemungkinan kita untuk membaca dan menganalisis informasi yang diperoleh. Dengan adanya aplikasi ini masyarakat lebih mudah mendaur ulang sampah organik maupun non organik secara online tanpa harus mengelolah sampah secara offline. Masyarakat juga lebih tahu proses pembuangan sampah yang berawal dari buang sampah sembarangan dan manual kini berubah menjadi sistem yang lebih modern. Pengatur dan pengawasan aplikasi ini adalah manusia, maka dari itu aplikasi ini berjalan secara efektif. Masyarakat juga akan tahu dengan perkembangan teknologi saat ini yang semakin canggih.

“Dalam upaya memulai pembahasan mengenai lebih lanjut tentang pengunaan aplikasi safe world yang kami paparkan sebelumnya pada bagian latar belakang, beberapa rumusan masalah yang timbul adalah bagaimana aplikasi safe world  bekerja dengan baik dikalangan Masyarakat, lalu apakah dengan adanya aplikasi safe world ini dapat mempermudah masyarakat dalam mengelolah sampah dan memdaur ulang tanpa harus melakukan secara offline, dan apakah aplikasi safe world efektif dalam mendaur ulang sampah.” Ujar Ishna.

Menurut Ishna, Berdasarkan rumusan masalah yang tertera di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggunaan aplikasi safe world  ini adalah, Memberikan informasi pada masyarakat mengenai jenis-jenis sampah yang ada di muka bumi dalam bentuk artikel berita yang dikemas dalam aplikasi. Mempermudah masyarakat dalam mendaur ulang sampah dengan mengunakan aplikasi. Agar masyarakat bisa mendapatkan sejumlah uang dari aplikasi  ini dengan cara menukar poin dari hasil daur ulang.

Sedangkan manfaat yang didapat adalah, Sebagai sarana pendidikan tentang bagaimana sampah dapat dimanfaatkan dengan baik. Dapat merealisasi nilai kebaikan dengan cara yang lebih mudah salah satunya adalah menggunakan aplikasi safe world untuk mendaur ulang sampah secara online. Selain itu, Masyarakat dapat mengumpulkan poin setelah daur ulang dan dapat menukar poin dengan sejumlah uang yang didapatkan dari hasil daur ulang.

Ditempat yang sama, Nur Hafidhah Rahmah menjelaskan target luaran pengembangan aplikasi safe world dapat di identifikasi dengan antarmuka pengguna yang user friendly yang mampu menciptakan antarmuka yang mudah digunakan dan ramah pengguna agar pengguna dapat dengan mudah berinteraksi dengan aplikasi, lalu ada juga fungsionalitas utama terimplementasi yang dapat memastikan semua fungsionalitas utama, seperti pengelolaan data recycle, nonifikasi, dan pelacakan status yang telah diimplementasikan dengan baik.

Ada juga pengidentifikasian melalui keamanan data yang terjamin yang menyediakan lapisan keamanan yang solid untuk melindungi data pengguna dan informasi sensitive terkait recycle, kesesuaian dengan kebutuhan pengguna juga dapat memastikan bahwa aplikasi memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna yang telah diidentifikasi selama analisis kebutuhan, dengan kinerja yang stabil juga dapat menjamin kinerja aplikasi yang stabil dan responsif, bahkan saat digunakan oleh sejumlah besar pengguna secara bersamaan.

Integrasi Sistem yang Efektif dapat memastikan integrasi yang efektif antara bagian-bagian sistem, seperti backend dan frontend, serta integrasi dengan sistem atau layanan eksternal jika diperlukan dan dengan dukungan untuk Berbagai Perangkat mampu menyediakan dukungan untuk berbagai perangkat, termasuk smartphone dan tablet, serta memastikan responsivitas yang baik pada berbagai resolusi layar. Pelaporan dan Analisis Data yang Efisien menyediakan fitur pelaporan yang dapat memberikan informasi yang berguna terkait data recycle, dan memungkinkan analisis yang efisien. Peluncuran Tanpa Bug yang Signifikan untuk merilis aplikasi tanpa bug yang signifikan yang dapat menghambat pengalaman pengguna atau mengancam keamanan aplikasi. Adopsi dan Penerimaan Pengguna yang Baik untuk Mencapai tingkat adopsi yang baik dari pengguna dan mendapatkan umpan balik positif terkait pengalaman menggunakan aplikasi.

Solusi untuk penanggulangan permasalahan sampah warga rumah tangga yang bertujuan meningkatkan pemilahan sampah rumah tangga yang dapat didaur ulang dan mengurangi beban sampah yang menumpuk di TPA. Tahapan tahapan ini dimaksudkan agar warga masyarakat rumah tangga sebelum menggunakan aplikasi ini dapat memahami pentingnya pemilahan sampah dan manfaat yang didapatkan dari kebiasaan memilah sampah.

Tahapan pertama yaitu memberikan edukasi. Tahapan edukasi bertujuan untuk memberikan edukasi kepada setiap warga khususnya rumah tangga bahwa sampah yang di anggap tidak berguna sebenarnya boleh jadi dibutuhkan oleh orang lain yang membutuhkan sampah tersebut untuk didaur ulang. Ketika ada warga yang dengan sukarela memberikan sampahnya kepada warga lain untuk di daur ulang, maka secara tidak langsung kita sudah membantu tetangga atau tidak langsung kita sudah membantu tetangga atau warga lain yang membutuhkan bantuan. Keakraban juga akan meningkat ketika sesama warga rumah tangga saling bekerjasama dalam kreatifitas daur ulang sampah dan menjaga lingkungan hidup.

Tahapan kedua yaitu dengan bantuan teknologi informasi atau aplikasi. Tahapan ini memerlukan bantuan teknologi informasi dan komunikasi atau aplikasi yang memberikan informasi kepada pemilik dan pengguna sampah, yang berfungsi mempertemukan keduanya sehingga terjadi proses barter sampah antara pemilik dan pengguna. dan mengajak orang lain untuk menggunakan aplikasi tersebut agar semakin banyak juga sampah yang bisa di barter dan di manfaatkan oleh penggunanya.

Perancangan grafis antarmuka aplikasi safe world untuk pengguna smartphone, perlu mempertimbangkan tata letak dan komposisi warna yang dibutuhkan pengguna agar nyaman saat melakukan pemilihan sampah. Warna hijau yang dominan pada tampilan aplikasi sampah untuk mendukung gerakan “Go Green” yang aktif mengkampanyekan gerakan cinta lingkungan hidup. Implementasi aplikasi pilah sampah pada smartphone menggunakan sistem operasi Android. Kemudahan smartphone Android yaitu karena telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia karena harganya yang relatif terjangkau dan sifatnya yang open source. Smarthphone Android juga umumnya telah dilengkapi kamera dan GPS. Foto dari kamera berguna untuk melakukan verifikasi terhadap jenis material daur ulang yang diunggah, apakah sesuai atau tidak. Jika tidak sesuai, maka admin dapat menghapus konten tersebut dari daftar yang tersedia. GPS memudahkan pengguna aplikasi menemukan lokasi dimana pemilik material daur ulang tersebut berada. Data GPS yang terkumpul nantinya juga dapat digunakan untuk pemetaan jenis-jenis sampah dilokasi-lokasi tesebut, untuk memudahkan sukarelawan dalam menjemput material-material daur ulang yang dimiliki oleh warga rumah tangga.

“Penumpukan sampah adalah kesadaran public terhadap pengelolaan sampah. Masyarakat menganggap masalah penanganan sampah adalah bagian dari pemerintah saja. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempat-tempat yang sudah ditentukan pemerintah. Cara yang paling sederhana dalam penanganan sampah adalah dengan memilah sampah organic dan non argonik. Salah satu manfaat pemilihan sampah adalah untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organic. Selain itu proses pemilihan lebih memudahkan penanganan sampah selanjutnya, dimana sampah-sampah non organic dapat dipilah-pilah lagi untuk dimanfaatkan ulang.” Pungkas Nur Hafidhah. (Red).

 

Link Proposal : https://mediaseputarkita.com/wp-content/uploads/2023/12/PROPOSAL-FINAL-PROJECT-pengbis.pdf

Check Also

Baru Tiga Bulan Serah Terima, Atap Gedung MTsN 2 Ngawi Jebol

  SeputarKita, Ngawi – Baru berusia tiga bulan, plafon (atap) bangunan gedung MTsN 2 Ngawi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *