Kebutuhan Pupuk Kimia Kurang, Solusi Pupuk Cair Organik dari Bawang Merah

SeputarKita, Nganjuk – Kabupaten Nganjuk sudah melaksanakan rotasi terakhir sosialisasi pengelolaan pupuk bersubsidi Tahun 2023 di 20 Kecamatan. Giliran terakhir jatuh di Kecamatan Patianrowo bersamaan dengan Kecamatan Kertosono. Lokasi kegiatan di balai desa Patianrowo Kecamatan Patianrowo. Kamis (20/7/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebur, tim sosialisasi dari Dinas Pertanian, Forpimcam Kecamatan Patianrowo dan Kertosono, Kepala Desa, Kelompok Tani, Agen Pupuk serta Distributor Pupuk. Bupati Nganjuk, nara sumber dari Kejaksaan serta dari Polres yang biasa menghadiri kegiatan sosialisasi di 18 Kecamatan, tidak bisa hadir karena bersamaan ada giat yang tidak bisa ditinggalkannya.

Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 09.30. Sambutan kegiatan diawali dari Camat Patianrowo, Widi Cahyono menyampaikan bahwa giat hari ini guna menyampaikan sosialisasi pupuk bersubsidi, harapannya agar para yang hadir bisa memahami apa saja yang akan disampaikan tim sosialisasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk.

“Apabila nantinya ada hal-hal yang kurang jelas, bisa ditanyakan langsung agar semuanya bisa dipahami secara terang, ” tutupnya.

Kemudian, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Muslim Harsoyo mengatakan pertemuan hari ini dilaksanakan sehubungan adanya Kepmentan nomor 10 Tahun 2022 tentang tatacara alokasi dan ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi pertanian.

“Pihak kami sudah merasakan akibat adanya ketetapan Mentan ini, dan pada dasarnya sebab akibatnya di semua tempat keluhannya sama yakni pupuk yang diperlukan petani masih kurang,” ungkap Muslim Harsoyo.

Selanjutnya dikatakan, dengan kekurangan pupuk ini diharapkan semua petani menerima dengan baik, dan pihaknya akan memberikan solusi beberapa teknis untuk mencukupi kebutuhan pupuk dengan cara pembuatan pupuk organik, tujuan utamanya kita semua tidak bergantung dengan pupuk anorganik / pupuk kimia tersebut.

Pendistribusian pupuk kimia bersubsidi ini tidak ada kesalahan, namun tetap belum mencukupi kebutuhan petani. Urea saja baru mencukupi 92 persen, untuk NPK malah jauh dari kurang dan baru tercukupi 45 prosen saja.

“Ketetapan pemerintah untuk kebutuhan pupuk ini hitungannya hanya 3 kali musim tanam, di Nganjuk petani ada yang 4 kali musim tanam dan bahkan ada yang 5 kali musim tanam. Sudah bisa dipastikan stock pupuk yang ada semakin jauh berkurang,” terang Kadis Pertanian Nganjuk.

Oleh sebab itu, hari ini kami membawa nara sumber untuk membuat pupuk organik guna sebagai solusi menutup kekurangan kebutuhan pupuk kimia yang bersubsidi ini.

Bahan utama untuk membuat pupuk organik di Nganjuk cukup melimpah yakni dari bawang merah. Nganjuk sebagai stock nasional bawang merah.

” Sudah dilakukan demlot terkait pupuk organik cair dari bawang merah. Hasil tiap Ha tanaman padi bisa meningkat dari 7 / 8 ton/ Ha bisa naik signifikan 11 / 12 ton tiap Ha,” pungkas Muslim Harsoyo. (ris)

Check Also

Diguyur Hujan, Dua Rw di Desa Mlorah Rejoso Kab. Nganjuk Terendam Banjir

Diguyur Hujan, Dua Rw di Desa Mlorah Rejoso Kab. Nganjuk Terendam Banjir

SeputarKita, Nganjuk — Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk kembali diguyur hujan deras pada hari jumat sore …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *