SeputarKita, Jombang – Gusdurian adalah para pengagum dan pecinta Gus Dur yang fanatik dengan ajaran beliau sekaligus penerus perjuangannya, kata itu sifatnya generik dan siapapun boleh mengklaim dirinya sebagai Gusdurian, kecuali undang-undang menentukan lain, sedangkan istilah Ganjarian adalah barisan atau relawan yang merindukan figur Ganjar Pranowo, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah selama 2 periode sejak 23 agustus 2013, untuk menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-8, agar tidak menjadi bias antara 2 (dua) istilah tersebut, mediaseputarkita.com berusaha sedikit mengulas tentang filosofi atau sejarah peristiwa tentang lahirnya dua istilah tersebut dengan melakukan wawancara eksklusif kepada beberapa narasumber terkait di Kabupaten Jombang dan Jember, Rabu (19/7/2023).
Seorang aktivis sekaligus relawan pencetus ”Ganjarian”, Agus Hadi Santoso, menjelaskan dengan detail sekali tentang bagaimana sebuah istilah ”Ganjarian” ini bisa muncul dan viral dimana-mana, pada intinya beliau mengatakan bahwa barisan ”Ganjarian” adalah lahir dari warga biasa yang dulunya sebagian besar adalah kader-kader daripada PDIP Perjuangan yang berhenti, dan fanatik serta mendukung sepenuhnya untuk mengawal sosok dan figur istimewa yaitu ”Ganjar Pranowo” untuk menjadi calon Presiden RI yang ke-8 pada pemilihan umum 2024 mendatang.
” Ganjarian ini terdiri dari berbagai elemen masyarakat mas, diantaranya adalah para aktivis dari Projo, para mantan kader PDIP Perjuangan dikala itu, dan relawan pendukung Ganjar dari berbagai daerah. Kemudian mohon jangan disalah persepsikan bahwa Ganjarian adalah Gusdurian, atau sebaliknya. Memang boleh dikatakan kami sedikit menduplikasi filosofi dan kalimat daripada istilah Gusdurian, mencontoh hal dalam kebaikan tentu sah-sah saja kan, jika para Gusdurian mempunyai sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur), maka kami juga mempunyai seorang calon Presiden yang kami idam-idam kan, dan juga yang telah kami yakini bahwa beliau adalah calon pemimpin yang sangat bijaksana yaitu Ganjar Pranowo,” tandasnya.
Lebih lanjut, tim mediaseputarkita.com juga meminta beberapa ulasan makna dan tanggapan kepada seorang aktivis Gusdurian asli Jombang, beliau adalah Aan Anshori yang juga sebagai direktur Lingkaran Indonesia Untuk Keadilan (LINK), beliau menjelaskan dari sisi kemanusiaan, KH. Abdurrahman Wahid adalah sosok yang kukuh mendukung kemerdekaan setiap individu untuk dapat menentukan pilihan dan pendiriannya sebagai seorang warga Negara yang sadar dan sekaligus menghormati perbedaan dan kemajemukan Indonesia. Gus Dur adalah seorang Humanis tulen yang demokratis. Ia berkeyakinan bahwa Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah Islam yang damai dan membawa rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin). Hingga dalam bidang politik, rahmat dari Islam haruslah dapat dirasakan dan dinikmati oleh seluruh pihak.
” Setiap imam punya pengikut masing-masing. Pengikutnya, tentu bisa disebut Gusdurian juga.” pungkasnya.(gus)