RSUD dr. Sayidiman Magetan Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Sehat Lewat Jamu di Hari Jamu Nasional

Seputarkita,Magetan— Dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh pada hari ini, RSUD dr. Sayidiman Magetan mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan budaya sehat warisan leluhur melalui konsumsi jamu tradisional.27 Mei 2025

Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Indonesia, sekaligus mendukung pelestarian kearifan lokal dan pengembangan potensi ekonomi dari sektor jamu tradisional.

“Jamu adalah bagian dari identitas bangsa yang telah digunakan secara turun-temurun sebagai upaya menjaga dan memulihkan kesehatan,” ujar dr. Deni Sulistyorini, MMRS, penanggung jawab Klinik Bagas Waras RSUD dr. Sayidiman.

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 003/MENKES/PER/I/2010, jamu didefinisikan sebagai obat tradisional yang berbahan dasar alami, baik dari tumbuhan, hewan, maupun mineral. Seluruh proses pengolahannya mengikuti norma yang berlaku dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat.

Tak hanya dikenal di dalam negeri, sejak tahun 2018 jamu juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintah, menegaskan nilai historis dan budaya yang dimilikinya. Asal-usul jamu sendiri diyakini berakar kuat dari budaya masyarakat Jawa.

RSUD dr. Sayidiman melalui Klinik Bagas Waras berkomitmen mengintegrasikan jamu dalam layanan kesehatan sebagai pelengkap pengobatan medis konvensional. Di klinik ini, puluhan tanaman herbal masih tumbuh subur dan dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pengobatan tradisional yang telah melalui proses saintifikasi—meliputi penelitian, uji efektivitas, hingga perizinan resmi.

“Walaupun berbahan alami, jamu yang kami berikan sudah melalui uji ilmiah. Tidak kalah efektif dari obat kimia, jamu bisa digunakan untuk membantu mengatasi berbagai keluhan seperti hipertensi, gastritis, migrain, hingga untuk pemulihan dan menjaga kebugaran tubuh,” jelas dr. Deni.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi dalam penggunaan jamu bersamaan dengan obat konvensional. “Jamu bisa menjadi pendamping terapi medis, tetapi harus diminum dengan jeda waktu agar tidak terjadi interaksi yang merugikan,” tambahnya.

Dalam momentum Hari Jamu Nasional ini, RSUD dr. Sayidiman mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih mengenal dan memanfaatkan jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

“Jamu adalah kearifan lokal yang telah terbukti memberi manfaat besar bagi kesehatan. Mari kita lestarikan budaya ini, bukan hanya sebagai warisan, tetapi sebagai solusi kesehatan yang bisa menyehatkan bangsa dan dunia,” tutup dr. Deni.(Ndri)

Check Also

Polres Madiun Gelar Dzikir dan Doa Bersama Memperingati Hari Bhayangkara Ke-79 Tahun 2025

Polres Madiun Gelar Dzikir dan Doa Bersama Memperingati Hari Bhayangkara Ke-79 Tahun 2025

Seputarkita,Polres Madiun – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Madiun menggelar kegiatan Dzikir dan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *