Magetan, harianseputarkita – Aksi protes yang dilakukan oleh aktivis peduli lingkungan, Kabupaten Magetan, masih terus disuarakan. Sejak Hari Sabtu (09/04/2018) kemarin patung Gunernur Suryo yang berlokasi di utara alun-alun Kabupaten Magetan ditutup masker.
Bentuk protes ini, ditujukan untuk pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh para pengusaha penyamak kulit, dan kawasan lingkungan industri kecil (LIK) Kabupaten Magetan. Dalam aksi kali ini, Rudi Setiawan yang lebih akrab dipanggil Rugos menegaskan, kami hanya ingin Magetan terbebas dari limbah yang berbahaya, limbah yang merusak lingkungan. Aksi ini bukan untuk membenci Pemerintah Kabupaten Magetan, melainkan lebih kepada bentuk kecintaan kami terhadap kelestarian lingkungan. Kami khawatir , ketika limbah yang dihasilkan oleh para penyamak kulit tetap dibiarkan, mau jadi apa lingkungan Magetan kedepannya.” Tegas Rudi saat dimintai pendapatnya.
Walaupun aksi dilakukan seorang diri , tanpa bantuan dari masyarakat lain Rudi tetap optimis , aksinya ini akan mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah ataupun Pemerintah Provinsi.
” Kalau mata mereka (Para Pemangku Kebijakan) tidak buta, seharusnya protes ini harus segera ditanggapi. Kalau tidak ditanggapi, saya akan tetap suarakan aksi saya ini, demi kelangsungan kelestarian alam Magetan, ” pungkas Rudi.
Hingga berita ini diterbitkan , belum ada satupun pihak Pemerintah Daerah yang memberikan tanggapan. (aryo)