Ponorogo, harianseputarkita – Warga masyarakat Desa Maguwan Kecamatan Sambit Kebupaten Ponorogo terpaksa berswadaya memperbaiki plengsengan sungai Sono yang berada di utara kantor desa setempat.
Sebab warga masyarakat sekitar khawatir jika luapan debit air sungai tersebut tinggi, akan melahap dan menerjang sejumlah fasilitas publik seperti kantor desa dan sekolah dasar di lokasi itu.
Kepala Desa Maguwan Endang Sunarwiyati saat dikonfirmasi mengatakan untuk mengantisipasi jika terjadi luapan air sungai tersebut, pihaknya membuat tembok kantor desa yang berbatasan langsung dengan sungai Sono itu. Bahkan guna memperkuatnya dibuat plengsengan ala kadarnya yang tertutup terpal yang merupakan swadaya warga masyarakat setempat.
“Sebenarnya warga masyarakat dan pemerintah desa telah melaporkan dan meminta bantuan kepada instansi terkait plengsengan itu. Bahkan sampai ke DAS Madiun, pernah dicek. Namun hingga sekarang belum ada perbaikan sama sekali, “kata Endang Sunarwiyati, Rabu (5/12).
Endang Sunarwiyati menambahkan, apalagi saat ini telah memasuki musim penghujan, jika debit air sungai Sono itu tinggi, dikhawatirkan tidak hanya menerjang fasilitas publik yang ada di lokasi sekitar, akan tetapi meluas ke sejumlah desa lainnya.
“Jika tidak segera ditangani dengan membangun plengsengan permanen, khawatirnya begitu debit air sungai Sono tinggi, tidak hanya menerjang kantor desa dan sekolah dasar yang berada di selatannya. Tapi juga desa-desa sekitar yakni Desa Bulu, Desa Nglewan, Desa Campurejo dan Desa Bancangan. Dan itu kemarin pernah terjadi. Untuk itu kita bangun tembok balai desa yang berfungsi juga sebagai pembatas dan perbaikan secara swadaya warga masyarakat dengan urukan tanah serta plengsengan yang kita tutup terpal, “imbuhnya.
Lebih lanjut Endang Sunarwiyati menuturkan, pihaknya berharap kepada pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera memperbaiki plengsengan agar terjadi banjir, akibat luapan debit air sungai sono yang tinggi tidak menerjang fasilitas publik yang bisa berimbas ke desa-desa sekitar.
“Berharap kepada pemerintah daerah dan instansi terkait untuk merespon kondisi plengsengan tersebut, supaya ketika debit air sungai Sono tinggi tidak mengakibatkan luapannya masuk membanjiri kantor desa dan sekolah dasar di selatannya serta desa-desa sekitar, “tuturnya.(sul)