Ponorogo, Bupati Ponorogo Drs. Muchlissoni meresmikan sekretariat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Gemah Ripah” dan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) “Tani Harapan” Desa Paringan Kecamatan Jenangan, Rabu (10/4).
Dalam acara tersebut, juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Ponorogo, Sri Wahyuni, Sekda Ponorogo, DR. Drs Agus Pramono MM, Kepala Dinas Pertanian Dan Perikanan Ir. Harmanto, Forpimka Kecamatan Jenangan.
Bupati Ponorogo Drs. Ipong Muchlissoni menyampaikan bahwa dengan diresmikannya sekretarias Gabungan Kelompok (Gapoktan) Gemah Ripah dan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) Desa Paringan ini diharapkan akan menjadi tempat atau wadah bagi petani untuk terus meningkatkan produktifitas pertanian Desa Paringan.
“Kinerja Gapoktan bagus, untuk itu harus dapat ditingkatkan lagi, apalagi sekarang Gapoktan Desa Paringan mempunyai tempat untuk musyawarah terkait permasalahan pertanian. Sehingga kedepannya diharapkan para petani disini mampu terus meningkatkan produktifitas pertaniannya, “kata Ipong.
Ipong menambahkan, selain itu, pihaknya mendorong kepada para petani untuk memulai menggunakan pupuk organik atau beralih pertanian organik, untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, agar kedepannya Ponorogo bukan hanya menjadi lumbung nasional tetapi menjadi lumbung pangan sehat, pangan organik nasional.
“Untuk itu, kita mengapresiasi Gapoktan Desa Paringan yang telah mampu menopang produksi pangan di Ponorogo. Tahun 2018 produksi beras di Ponorogo mencapai sekitar 489.000 ton per tahun, padahal kebutuhan masyarakat Ponorogo 180.000 ton. Jadi kita kelebihan kurang lebih 300.000 ton yang itu kita suplai ke luar Ponorogo, “imbuh Ipong.
Selain mendorong penerapan pertanian organik di Desa Paringan, Bupati Ipong juga menampung aspirasi, gagasan dan harapan dari warga setempat yakni, pembangunan jembatan, penyuburan tegalan kering, dan perbaikan askes jalan desa.
“Untuk jembatan memang sudah ada wacana dan saya setuju bahwa jembatan itu harus segera dibangun, karena tanpa jembatan, warga harus memutar kurang lebih 7 km untuk mengangkut hasil panennya. Sedangkan untuk mengubah tegalan kering menjadi lahan produktif, solusinya nanti adalah dibuatkan sumur. Sedangkan untuk jalan rusak, segera diperbaiki. Jalan itu adalah jalur truk muatan berat, warga harus aktif mengawasi truk supaya jangan ada yang mengangkut melebihi kapasitas yang diperbolehkan,” jelas Ipong.
Sementara itu, Kepala Desa Paringan, Suwendi, SH, menuturkan Gapoktan Gemah Ripah Desa Paringan sendiri sering kali meraih penghargaan di lomba tingkat Kabupaten maupun Provinsi, sehingga dengan pembangunan kantor sekretariat, Gapoktan Gemah Rimah dan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) ini diharapkan mampu lebih meningkatkan kinerja dan produksi hasil pertanian bagi petani.
“Terkait pupuk organik, para petani disini sudah menggunakan pupuk organik cair dan secara kualitas telah terbukti, namun dari segi kuantitas masih belum cukup. Selain menerapkan program pertanian organik, di Desa Paringan juga menerapkan program Pemkab Ponorogo yang lain, yaitu One Village One Product. Dengan produk unggulan pengolahan bahan makanan berbahan baku singkong, menjadi tape manis dan proll tape. Sebab dulu, Desa Paringan terkenal dengan tapenya, yang kini para generasi muda, mulai mencoba untuk mengembangkan produk khas tersebut, “turu Kades Paringan Suwendi. (ADV / Sul)