Mensikapi perusakan banner ucapan Ramadhan, Polres Ponorogo gelar silaturahmi dengan dua kubu perguruan, PSHW dan PSHT
Ponorogo, harianseputarkita – Bertempat di rumah makan Ecco Kitchen, jalan Batoro Katong, Rabu (15/5) Malam, Polres Ponorogo mengelar Silaturahmi dengan tokoh PSHT dan PSHW.
hadir dalam kegiatan.tersebut, Kompol Bahrul Nasikin, S.Ag (Kabag Sumda Polres Ponorogo), Kompol Basuki Nugroho (Kabag Ops Polres Ponorogo), AKP Susworo, SH (Kasat Intelkam Polres Ponorogo), AKP Sukamto, SH (Kapolsek Babadan, Iptu Suroso (Kapolsek Kota Ponorogo), Prijono Budi Setyawan SH (Ketua Cab. PSHT Ponorogo), Drs Langen Triyono (Ketua Cabang PSHW Ponorogo), Ketua Ranting PSHT dan PSHW Kec. Babadan dan Ponorogo.
dalam Sambutan dari Kompol Bahrul Nasikin, S.Ag, mengatakan, pada kesempatan malam ini duduk bersama dalam rangka silahturahmi antar tokoh PSHT dan PSHW terkait permasalahan perusakan banner atau sepanduk PSHT di Kecamatan Babadan dan kecamatan Ponorogo. Kejadian pengrusakan banner ucapan selamat menjalankan ibadah puasa milik warga PSHT di Desa Purwosari dan Babadan saat ini sudah tersebar di medsos.” Sehingga jika tidak sikapi secara bijak dapat menimbulkan konflik antara kelompok perguruan silat di Ponorogo.” tegasnya
Dari semua kejadian tersebut, diharapkan kepada Ketua Cabang PSHT maupun PSHW untuk tetap menjaga ketertiban keamanan di wilayah Ponorogo yg saat ini sudah berjalan kondusif.
Selain itu, dalam hal pemasangan banner maupun spanduk kalau bisa baik PSHT maupun PSHW Cabang Ponorogo bisa berdampingan sehingga di pandang oleh perguruan silat dari wilayah lain luar Kab. Ponorogo terlihat tetap solid dan kompak.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh AKP Sukamto, SH Kapolsek Babadan, menyikapi terkait kejadian pengrusakan banner/spanduk lambang PSHT di Desa Purwosari dan Babadan beberapa hari yang lalu, ada 2 hal yg perlu dicermati dan dipahami secara bijak atas kerusakan banner PSHT tersebut.
Yang pertama karena faktor alam, dimana beberapa hari terakhir khususnya di wilayah Ponorogo terjadi angin kencang dan yang kedua pengrusakan yg dilakukan oleh oknum yg tidak bertanggungjawab.” kita
juga menyadari pada pemasangan banner di.tempat rawan rusak, seperti contoh pemasangan banner disitu ada foto Kapolsek dan Danramil di sobek oleh orang gila namun kita menyikapi dengan tenang.” jelasnya.
Sukamto berpesan kepada seluruh warga PSHT dan PSHW khususnya Ranting Kec. Babadan agar tetap tenang dalam menyikapi kerusakan banner tersebut dengan kepala dingin dan positif,” Jangan terpengaruh dengan media sosial yg seolah olah memperkeruh situasi.” tandasnya.
sementara itu, Langen Triyono Ketua Cabang PSHW Ponorogo menyampaikan, dari kejadian diatas perlu dijadikan pembelajara, terkait kejadian bentrokan di Wonogiri Jateng dan sangat yakin tidak akan merembet ke wilayah Ponorogo dan menyadari warga masyarakat Ponorogo tentunya sudah berfikir positif.
Menyikapi banner PSHT yg rusak, hal itu sudah biasa terjadi dibeberapa wilayah Ponorogo,” Sebagai ketua cabang saya sudah menekankan kepada adik adik warga PSHW dalam hal pemasangan banner agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan diantara dua perguruan.” jelasnya.
Dengan keberadaan FKPSB Forum Komunikasi Pencak Silat Bersatu sudah banyak manfaatnya dan efek dari FKPSB sangat baik dan positif yang tua dan muda sudah bisa menjaga silaturahmi dalam menyikapi sesuatu kejadian dgn bijak dan baik.
hal yang sama di diungkapkan oleh Prijono Budi Setyawan SH. Ketua Cab. PSHT Ponorogo, tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada pihak keamanan yang mana tetap menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Ponorogo.
Menyikapi kejadian di Wonogiri merupakan suatu pembelajaran utk perguruan silat di kabupaten Ponorogo.” Apabila tidak bisa menyikapi suatu kejadian dengan baik tentu akan menimbulkan dampak yg luar biasa.” Tuturnya.( Abw )