SeputarKita, Madiun – Sejumlah orang yang diduga komplotan pencuri, tengah mengobok – obok wilayah Kota Madiun. Mereka melakukan penarikan / pengambilan kabel primer tembaga milik PT. Telkom Indonesisi di sepanjang Jalan Diponegoro, yang dikerjakannya pada Selasa dini hari, (11/03/2025).
Adapun modus yang dilakukan oleh komplotan tersebut, yaitu menggunakan rompi pekerja, lampu tanda perbaikan dan alat-alat penggalian tanah seolah-olah dilihat oleh masyarakat resmi dari pihak Telkom.
Bahkan komplotan tersebut, tak segan-segan mencatut nama institusi Kepolisian terkait masalah perizinan serta pengawalan untuk melakukan dugaan aksi pencurian kabel primer tanam milik PT. Telkom Indonesia.
Seperti dikatakan pengawas yang enggan disebutkan namanya itu kepada awak media bahwa, pekerjaan yang dilakukan sudah memiliki izin resmi dari PT. Telkom Indonesia dan pihak Kepolisian setempat untuk melakukan pengerjaan.
Ia mengaku, penarikan pengerjaan scrap kabel, bahwa penarikan kabel secara resmi dilakukan oleh pemenang tender yakni PT. PRM.
Ia juga melontarkan, bahwa penarikan kabel primer tembaga sudah izin dengan pihak Kepolisian termasuk Polda Jatim.
“Kami juga sudah izin kepada Polda Jatim, Polres Kota Madiun dan Polsek setempat,” ucapnya.
Dari pantauan awak media, Ditariknya kabel primer tanam dilakukan oleh PT. PRM berkantor pusat di Jakarta, dikuatkan dengan adanya Nota Dinas Telkom bernomor C.Tel 04/PW 000/DID-d0400000/2025 tertanggal 8 Januari 2025 perihal perintah survey dan eksekusi pelolosan kabel primer tembaga, non primer, dan barang scrap area Karesidenan Madiun.
Namun, modus yang dilakukan pelaku persis seperti yang dilakukan pencuri kabel dibeberapa daerah lain yang sudah tertangkap oleh polisi.
Mereka menggali tanah dan menarik kabel menghinakan truk, pelaku melakukan aksinya pada malam hari dan dilakukan secara rapi untuk menghindari diketahui oleh orang lain atau menerima komplain dari orang lain.
Setiap lokasi galian pengambilan kabel yang telah diambil potongan kabelnya akan segera dirapikan dengan cara ditutup dengan pasir dan semen. (TIM).