Prosesi Keceran PSHWTM Libatkan 220 Calon Warga Baru, Kapolres Pastikan Keamanan Maksimal

Seputarkita,MADIUN – Padepokan Persaudaraan Setia Hati (PSH) Winongo Tunas Muda di Jalan Doho No.123, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun kembali menjadi saksi pelaksanaan tradisi sakral perguruan silat yang berlangsung khidmat dan tertib, Sabtu (14/6/2025) malam.

Sebanyak 220 calon warga baru dari berbagai penjuru Nusantara berkumpul untuk mengikuti prosesi keceran, sebuah tahapan spiritual penting sebelum diakui sebagai anggota resmi PSH Winongo Tunas Muda. Tradisi ini berlangsung sejak pukul 20.00 WIB hingga menjelang subuh dan melibatkan rangkaian kegiatan yang sarat makna, mulai dari registrasi daring, sarasehan ajaran luhur perguruan, hingga puncak prosesi keceran.

Calon warga yang hadir datang dari daerah seperti Mojokerto (75 orang), Lumajang (45), Yogyakarta (40), Kabupaten Madiun (30), Ngawi (8), Rembang (7), Boyolali (7), Kota Madiun (5), dan Kendal (3). Seluruh peserta mengenakan pakaian muslim, tanpa membawa atribut sakral perguruan, dan wajib menggunakan kendaraan tertutup untuk menjaga kekhidmatan acara.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Wiwin Junianto, S.I.K., memastikan seluruh rangkaian acara berjalan aman dan kondusif. “Kami mengapresiasi sinergi antara panitia PSH Winongo Tunas Muda dan personel kami. Kegiatan ini adalah warisan budaya spiritual yang harus dijaga, dan Alhamdulillah berlangsung dengan tertib tanpa insiden,” ujarnya.

Untuk menjamin keamanan, sebanyak 39 personel pengamanan diterjunkan di sejumlah titik strategis, mulai dari kawasan padepokan hingga jalur akses di Jalan Gajahmada. Empat Padal dari jajaran Polsek Manguharjo turut mengomandoi pengamanan agar berjalan sesuai prosedur.

Kapolsek Manguharjo juga menegaskan bahwa hanya peserta yang terdaftar dan petugas prosesi yang diperbolehkan memasuki area dalam padepokan. Sementara para pendamping dan simpatisan ditempatkan di luar area utama untuk menjaga kekhusyukan jalannya ritual.

Selain para calon warga, kegiatan ini turut disaksikan oleh sekitar 150 warga dan pendamping dari lingkungan PSH Winongo yang memadati Lapangan Winongo, menambah nuansa semarak namun tetap tertib.

Keceran bukan sekadar prosesi, melainkan refleksi nilai spiritual, loyalitas, dan kebersamaan yang dijunjung tinggi dalam budaya pencak silat tanah air. Di tengah zaman modern, pelestarian tradisi ini menjadi cermin kokohnya jati diri perguruan dan kekuatan solidaritas yang terjaga lintas generasi.(Ndri)

Check Also

*Polres Ponorogo Kurangi Sampah Plastik Salurkan Paket Daging Qurban Pakai Daun Pisang*

*Polres Ponorogo Kurangi Sampah Plastik Salurkan Paket Daging Qurban Pakai Daun Pisang*

SeputarKita,PONOROGO – Dalam semangat mempererat tali silaturahmi dan kepedulian sosial, Polres Ponorogo Polda Jatim menggelar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *