ZIARAH RELIGI: MARI KENALI DAN ZIARAHI MAKAM MBAH BALUT DI PURWOHARJO, COMAL – WARISAN SEJARAH ISLAMI DI KABUPATEN PEMALANG

Kelurahan Purwoharjo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang kini kembali menghidupkan salah satu situs sejarah dan religi yang patut dikenal masyarakat luas: Makam Mbah Balut, yang terletak strategis di depan Taman Kota Comal.

Tokoh pemuda setempat, Mas Benny bersama para pemuda Dukuh Balutan, berinisiatif menjadikan Makam Mbah Balut sebagai salah satu destinasi religi dan ziarah penting di Kabupaten Pemalang. Hal ini sebagai bentuk pelestarian sejarah dan penghormatan kepada para penyebar agama Islam di wilayah ini.

Menurut Mas Benny , makam ini bisa menjadi alternatif ziarah selain dua lokasi ziarah yang sudah dikenal sebelumnya, yaitu Makam Kyai Samsudin di Pantai Widuri dan Makam Kyai Dimyati di Desa Sidorejo. Dengan adanya pemugaran dan promosi yang tepat, diharapkan Makam Mbah Balut bisa menjadi bagian dari wisata religi yang mengangkat nilai-nilai keislaman dan sejarah lokal

 

SIAPA MBAH BALUT?

Mbah Balut adalah nama yang kini dikenal sebagai makam dari Kyai Subarkah, seorang ulama penyebar Islam dari Jawa Timur yang hidup pada awal abad ke-19. Berikut ini adalah silsilah dan kisahnya:

Pada tahun 1626, tiga bersaudara dari Banyuwangi, Jawa Timur datang ke wilayah Kecamatan Comal untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam. Ketiganya adalah:

1. Subayat – menetap di Desa Purwosari
2. Subarkah – menetap di Desa Purwoharjo
3. Sujati – menetap di Desa Sarwodadi

Kyai Subarkah menikah dengan seorang perempuan bernama Dali, namun tidak dikaruniai anak. Dalam upaya dakwahnya di Desa Purwoharjo, beliau mendirikan Pondok Pesantren di sebuah kawasan yang saat itu masih berupa semak belukar dan dipenuhi pohon salak. Beliau memberi nama kampung itu Balutan, yang kemudian menjadi cikal bakal nama Dukuh Balutan.

Setelah wafat pada tahun 1828, Kyai Subarkah dimakamkan di dalam ruangan pondok pesantren tersebut. Seiring waktu, karena tekanan dari kolonial Belanda, kegiatan pesantren menurun dan akhirnya bangunan pondok tidak terawat. Area tersebut kemudian dijadikan pemakaman umum, dan makam Kyai Subarkah kini dikenal dengan sebutan Makam Mbah Balut.

_ GOTONG ROYONG WARGA DAN PIHAK KELURAHAN PURWOHARJO :

Saat ini, lokasi makam sedang dalam tahap perbaikan dan penataan. Mas Benny menyampaikan:
“Kami bersama para pemuda, menggandeng tokoh-tokoh agama setempat serta Kepala Kelurahan Purwoharjo, Bapak Sigit Dwi Pamungkas, bergotong royong memperbaiki lokasi makam agar lebih tertata, nyaman, dan memiliki area parkir yang memadai. Kami sangat berharap adanya perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang agar situs ini bisa menjadi tempat ziarah yang bermanfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas.”

_ Pernyataan Kepala Kelurahan Purwoharjo, Sigit Dwi Pamungkas:

“Kami sangat mendukung inisiatif dari masyarakat untuk memperbaiki dan mengembangkan Makam Mbah Balut sebagai destinasi religi. Ini bukan hanya tempat sejarah, tapi juga warisan spiritual yang perlu dilestarikan. Pemerintah kelurahan siap bersinergi dengan pemuda, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan makam ini lebih layak dan representatif sebagai tujuan ziarah. Kami juga mengajak pemerintah kabupaten untuk turut memberikan perhatian khusus terhadap potensi wisata religi di wilayah ini.”

Mari kita ziarahi dan jaga warisan sejarah ini!
Dengan berziarah ke Makam Mbah Balut, kita tidak hanya berdoa, tetapi juga menghargai perjuangan para ulama terdahulu dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di bumi Pemalang.

(FN)

Check Also

Kapolres Jombang Beri Penghargaan kepada 18 Anggota Berprestasi dan Berdedikasi

Kapolres Jombang Beri Penghargaan kepada 18 Anggota Berprestasi dan Berdedikasi

  SeputarKita, Jombang – Sebanyak 18 anggota Polres Jombang menerima penghargaan dari Kapolres Jombang, AKBP …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *