SeputarKita, Pemalang – Sejak tahun 2021, Pemerintah Desa Botekan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Sejahtera telah menjalankan unit pengelolaan sampah bernama Berkah Lestari. Unit ini menjadi salah satu contoh inisiatif desa dalam membangun sistem pengelolaan sampah terpadu yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan.
Unit Berkah Lestari mengelola Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) terintegrasi yang berada di Desa Botekan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Sistem ini mengutamakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), mulai dari pemilahan sampah di sumber, pengolahan sampah organik menjadi kompos, hingga pemanfaatan kembali sampah anorganik yang masih bernilai.
Operasional harian TPS3R dikelola langsung oleh Ibu Emi Dwi Handayani, selaku pengelola Berkah Lestari, di bawah naungan BUMDes Maju Sejahtera. Program ini telah berhasil memberdayakan warga setempat dalam kegiatan pengumpulan, pemilahan, dan pendaurulangan sampah, sekaligus membuka peluang kerja dan ekonomi lokal.
Namun demikian, hambatan besar masih dihadapi dalam hal pengelolaan residu—yakni jenis sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sampai saat ini, belum ada langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Pemalang, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Penanganan residu masih menjadi beban desa, sementara dari pihak kabupaten hanya dilakukan klarifikasi dan survei, tanpa dukungan teknis maupun fasilitas pembuangan akhir.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Desa Botekan mendorong agar Pemkab Pemalang segera:
1. Menyediakan TPA regional atau sistem pengangkutan residu lintas desa secara terjadwal.
2. Mendukung penguatan kapasitas TPS3R desa melalui pelatihan dan penyediaan peralatan teknis, seperti alat pres residu.
3. Mengalokasikan anggaran APBD untuk mendukung pengelolaan residu sebagai bentuk komitmen terhadap pengelolaan lingkungan di tingkat desa.
Kepala Desa Botekan, Tristanto, menyampaikan, “Sejak 2021 kami sudah bekerja keras untuk mengelola sampah mandiri. Tapi jika residu tidak ditangani secara sistemik oleh kabupaten, TPS3R ini tidak bisa berjalan optimal. Kami butuh solusi nyata, bukan hanya survei.” Ujarnya.
Sementara itu, Camat Ulujami, Muhibbin, mengapresiasi langkah Desa Botekan yang telah memelopori pengelolaan sampah secara terpadu.
“Pengelolaan TPS3R Berkah Lestari patut menjadi contoh bagi desa-desa lain. Namun kami juga mendorong agar Pemkab segera hadir menyelesaikan persoalan residu, karena ini bukan hanya tanggung jawab desa, tapi kewajiban bersama.” Singkat Camat. (FN).