Media Seputar Kita Portal Berita Terdepan Di Jawa Timur
SeputarKita, Pemalang – Sebagai tahapan persiapan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), Pemerintah Desa Susukan, Kecamatan Comal melakukan sosialisasi dan uji publik. Langkah ini sangat penting dalam memastikan perencanaan dan mendapatkan partisipasi dukungan dari masyarakat, demi keberlanjutan proyek tersebut. Sabtu, (15/02/25).
Sosialisasi dan Uji Publik yang digelar di balai desa Susukan, Kecamatan Comal diprakarsai oleh Pemerintah Desa dan Bumdes bertujuan untuk Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang TPST dan bagaimana sistem pengelolaan sampahnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Forkopimca Comal, BPD, LPMD, BUMDesa , PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Representatif PT. Enviro Total Solusi dan warga masyarakat .
Kepala Desa Susukan Irfanudin dalam sambutanya mengatakan bahwa, permasalahan sampah menjadi tantangan bagi kita semua.
“Jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat menimbulkan dampak negatif tentunya bagii kesehatan, lingkungan, dan keindahan terkhusus desa kita. Oleh karena itu, pembangunan TPST ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ucapnya.
“Hari ini, kita akan bersama-sama mendengar pemaparan dari pihak terkait mengenai rencana pembangunan TPST, termasuk manfaatnya, tata kelolanya, serta bagaimana peran kita sebagai masyarakat dalam mendukung program ini. Saya berharap forum ini menjadi ajang diskusi yang konstruktif, sehingga pembangunan TPST dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan bersama,” imbuhnya.
Irfanudin juga mengajak seluruh masyarakat terutama masyarakat Desa Susukan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
“Mari kita jaga semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, karena keberhasilan pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Representatif PT. Enviro Total Solusi, Tarto Budiharso menjelaskan secara tekhnis penanganan sampah yang ditawarkan yakni pengelolaan sampah terpadu melalui Konsep zero waste. Ini adalah gaya hidup yang bertujuan untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan. Konsep ini juga dapat diartikan sebagai pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Menurut Tarto, Prinsip-prinsip zero waste antara lain, Reduce yaitu mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Reuse, yaitu memanfaatkan barang yang tidak dipakai.Recycle, yaitu mendaur ulang barang yang dapat didaur ulang. Dan satu lagi Rot, yaitu mengomposkan sampah organik
Sedangkan cara untuk menerapkan zero waste adalah memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik. Membawa bekal sendiri. Menjauhi gaya hidup konsumtif. Berpikir sebelum membeli. Menggunakan barang yang ramah lingkungan dan Mengurangi penggunaan kemasan plastik.
Tarto juga menjelaskan manfaat menerapkan zero waste, yaitu mbantu menjaga kelestarian lingkungan, Menghemat uang, Membuat hidup lebih sederhana dan bahagia, Mengurangi jejak karbon.
Zero waste merupakan salah satu basis ekonomi sirkular yang meniru alam. Model ini menggunakan sumber daya yang tersedia dengan cara yang paling efisien.
Hal ini sangat penting bagaimana peran serta masyarakat untuk bisa memahami, tentang sebuah kepedulian terhadap lingkungan sendiri.
“Kami menyadari banyak masyarakat yang tidak paham dengan TPST, dan sosialisasi juga uji publik untuk membuka wawasan dan harapan dari masyarakat kedepannya. Disamping itu masyarakat tentunya akan mendapatkan keuntungan lingkungan yang bersih dan sehat, juga peluang untuk bekerja dan mengenal pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.” Terangnya. (FN)
