PWI Laskar Sabilillah Ngawi Bongkar Makam Wali Lima yang Diduga Palsu

 

SeputarKita, Ngawi – Warga Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi dihebohkan dengan pembongkaran lima makam yang diduga palsu pada Minggu (12/1/2025). Pembongkaran ini dilakukan oleh sekelompok warga yang menamakan dirinya Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Kabupaten Ngawi.

Lima makam yang diduga palsu di Desa Guyung, Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dibongkar. Selama ini, makam tersebut dikenal sebagai makam wali lima.

Dari penelusuran berbagai sumber, makam tersebut dinamai makam wali lima yang konon terbaring ulama bernama Syekh Maulana Muhammad Al-Misri; Syekh Maulana Sahid Al-Mukti; Syekh Maulana Sahid Al-Bakir; Syekh Maulana Al-Ngalawi; dan Syekh Maulana Ahmad Muhammad.

 

Kini makam tersebut dibongkar oleh  sekelompok warga yang menamakan diri sebagai Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Kabupaten Ngawi, Minggu (12/1/2025).

Ketua PWI LS Kabupaten Ngawi, Budi Jalak menyebut bahwa pihaknya telah menemukan fakta bahwa makam-makam tersebut tidak ada jasad manusia yang terbaring di dalamnya.

Sebelumnya tim dari PWI LS telah melakukan komunikasi yang dihadiri kepala Desa Guyung beberapa tokoh sekitar yang didampingi dari pihak kecamatan, SubPosramil serta SubPolsek Gerih. Hadir juga dari Kodim dan anggota Polres Ngawi.

Dari komunikasi tersebut memastikan bahwa makam itu palsu dan akan di bongkar oleh PWI LS. Selain diduga kuat palsu serta akan membelokkan sejarah ketokohan ulama di Kabupaten Ngawi, imbuh Budi jalak.

Menurut peneluran sejarah munculnya makam wali di Desa Guyung tersebut bermula dari mimpi guru spiritual dari Kyai Khosim, seorang tokoh masyarakat setempat yang menyatakan bahwa ada makam ulama yang terletak di samping sungai desa setempat.

“Tidak ada jasadnya, menurut pengakuan Kyai Khosim itu berawal dari mimpi gurunya bahwa ada makam di sini,” imbuh Budi.

Bukti makam-makam tersebut palsu juga disampaikan ketua RT setempat Agus Suprianto. Dia menyebut makam tersebut dulunya adalah gundukan tanah bekas tempat pembuatan batu bata.

“Dulu itu memang ada gundukan tanah, buat bikin batu bata. Warga sini nggak ada yang tahu kalau itu makam, makam ini sudah dibuat sekitar tahun 2009,” ucapnya.

Agus menyebut, di komplek makam tersebut sering datangi peziarah dari luar daerah untuk memanjatkan doa dan kegiatan keagamaan di setiap malam Jumat Legi.

“Cukup banyak yang ziarah disini, biasanya ada kegiatan setiap malam Jumat Legi yang dipimpin Kyai Qosim sama pengikutnya,” jelas dia.

Selama ini, dia dan warga sekitar tidak peduli dengan keberadaan makam wali tersebut. warga ada yang percaya dan ada yang tidak. (Red)

Check Also

Perselisihan Tambang  Di  Nganjuk , PWI  Dan LSM GMBI Tegas Belum Ada Klarifikasi

Perselisihan Tambang Di Nganjuk , PWI Dan LSM GMBI Tegas Belum Ada Klarifikasi

SeputarKita, Nganjuk — Baru-baru ini nama Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Nganjuk berinisial BJ …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *