Menelisik Keberadaan Prostitusi Online di Telaga Sarangan

Para penjaja cinta saat menawarkan layanan melalui aplikasi hijau

 

SeputarKita, Magetan – Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan adalah objek wisata alam yang tak hanya dikunjungi wisatawan dalam negeri, objek wisata tersebut juga banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

Telaga Sarangan Magetan menyuguhkan kesejukan dan ketenangan untuk pengunjung yang membutuhkan healing menikmati hidup ini. Bahkan menjadi salah satu icon Kabupaten Magetan.

Namun sangat disayangkan, kesejukan dan keindahan alam tersebut harus dikotori dengan adanya praktik prostitusi online. Para perempuan penjaja kenikmatan sesaat ini memanfaatkan aplikasi pertemanan dan media sosial untuk menawarkan jasanya seperti pada akun Facebook maupun aplikasi Michat.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh awak media, kecanggihan teknologi ini benar-benar dimanfaatkan untuk menawarkan jasa mereka, bahkan pada aplikasi hijau mereka secara terang-terangan menawarkan diri sendiri.

Selain memajang foto diri, para pekerja ini juga ada yang secara terang-terangan menyatakan siap untuk dibooking dan melayani seks pada status miliknya. Para perempuan ini juga menyatakan sudah menyiapkan kamar hotel atau penginapan untuk menjalankan prakteknya.

 

Awak media saat mencoba menghubungi penjaja cinta melalui aplikasi hijau

 

Modus yang digunakan dalam menawarkan diri, mereka biasanya memasang status pada aplikasi hijau seperti, ‘Melayani yang serius, BO, ST/LT, stay hotel, tdk menerima kenalan, ready Sarangan, dan lainnya’.

Seorang PSK yang berhasil dihubungi tim, sebut saja Karina (bukan nama sebenarnya) mengaku, untuk dua kali main, Karina mematok harga Rp 500 ribu, harga tersebut sudah termasuk sewa kamar, namun terkadang ada juga yang menawar hingga Rp 300 ribu untuk sekali kencan.

“Tergantung tamunya, kadang saya mulai buka harga Rp 600 ribu,” katanya.

Sementara itu, FR (30) salah satu pengunjung Telaga Sarangan yang sengaja datang untuk mencari layanan esek-esek tersebut mengaku tau keberadaan Prostitusi Online dari Aplikasi Hijau.

Biasanya sebelum mencapai kesepakatan, banyak cara dilakukan pelanggan untuk memastikan apakah layanan tersebut benar atau hanya penipuan, sebab dia mengaku pernah tertipu oleh akun meminta transfer terlebih dahulu sebelum kencan dengan alasan macam-macam.

“Biasanya untuk memastikan itu kita minta nomor HP terus video call, kalau tidak kita langsung janjian ketemu di loby atau di parkiran hotel. Video call ini juga untuk memastikan foto yang dipasang asli atau bukan, karena kebanyakan yang dipajang foto foto cantik dan muda,” katanya.

Ditemui terpisah, salah satu warga sekitar Telaga Sarangan yang enggan menyebut namanya mengaku tidak mengetahui keberadaan para wanita penghibur tersebut, karena tidak pernah menggunakan media Sosial.

“Kami tidak tahu kalau ada praktek prostitusi mas. Seandainya tahu pasti dengan tegas kami akan menolak.” Tegasnya.

“Selama ini di Telaga Sarangan tidak ada praktik prostitusi, kalaupun menyewakan kamar hotel, tamu sudah membawa pasangan sendiri. Pihak hotel tidak pernah menyiapkan wanita penghibur.” Pungkasnya. (Tim).

Check Also

Bupati Ponorogo Hadiri Festival Tengah Sawah Di Desa Tanjungrejo

Bupati Ponorogo Hadiri Festival Tengah Sawah Di Desa Tanjungrejo

  SeputarKita, Ponorogo – Warga Dukuh Genggong Desa Tanjungrejo, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo menggelar acara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *