Ponorogo,Seputarkita – Pemerintah Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo bersama Perhutani dan intansi terkait menggelar Sosialisasi Lintas Sektoral Penguatan Progam Kemitraan Agroforesty Berbasis Sadapan di rumah Kades setempat, Selasa (23/6).
Dalam sosialisasi kemitraan progam Agroforesty tersebut juga dihadiri Dinas Kehutanan, BRI dan puluhan warga yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Arga Raya Desa Selur.
Kepala Desa Selur Suprapto, S.Sos menyampaikan, sosialisasi ini adalah dalam rangka tindak lanjut untuk mewujudkan dan menjalin kerjasama terkait program kemitraan Agroforestry berbasis sadapan, guna meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan milik Perhutani.
“Selain pihak Perhutani dan Dinas Kehutanan, pada sosialisasi ini juag melibatan bank BUMN yaitu BRI juga mendukung progam kemitraan Agroforesty berbasis sadapan ini sebagai penyandang modal bagi warga yang tergabung dalam LMDH Argo Raya Desa Selur. Kita berharap dengan sosialisasi ini, nantinya akan dapat memberikan memotivasi baru bagi masyarakat kami yang memang posisinya berada di sekitar kawasan hutan. Sehingga harapan kita dengan keberadaan disekitar kawasan hutan, masyarakat bisa mengambil sisi lain dalam rangka untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi, tanpa merubah fungsi hutan ada dengan dukungan dari berbagai pihak seperti Perhutani, Dinas Kehutanan, perbankan dan lainnya, “kata Kades Selur Suprapto.
Wakil Administratur KPH Lawu DS Wilayah Ponorogo-Pacitan, Dedi Siswandi mengatakan, sosialisasi ini implentasi terkait Perhutanan sosial. Memang sampai proses untuk pengajuan LMDH Argo Raya Desa Selur memperoleh SK Kulin KK dari Kementrian, kita mulai mengimplenatsikan Agroforesty berbasis sadapan. Ini memang karena pekerjaan yang di Lawu DS di Desa Selur ini juga banyak warga penyadap. Dan belum dioptimalkan lahan-lahan yang di bawah tegakan sadapan, dan juga untuk memproduktifitaskan lahan.
“Selain sadapan, nantinya warga bisa melakukan penanaman di bawah lahan sadapan seperti tanaman Agroforesty. Selama ini memang sudah ada tanaman kunyit , porang, tanaman muda seperti jagung, polowijo lainnya, namun kita kedepan akan lebih optimalkan pemanfatan lahan guna untuk peningkatan pendapatan masyarakat juga untuk Perhutani. Masih proses pengajuan untuk LMDH Argo Raya Desa Selur ini, satu pun belum ada dari SK Kementrian di Lawu DS. Tapi sambil proses pengajuan Kuli KK, kita jalan di lapangan langsung mengimplentasikan dan sosialisasi sudah mulai bergerak seperti kemarin ada PKS, Agroforesty dan lainnya. Harapannya dapat meningkatkan sadapan dan lebih mengoptimalkan lahan hutan untuk Perhutani dan masyarakat. Peningkatan pendapatan dari getah meningkat, masyarakat lebih sejahtera dengan pemanfaat lahan yang lebih optimal, “paparnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Pacitan Ponorogo Wardoyo, S.Hut, MM, menutrkan, Pemerintah punya progam kaitannya dengan Perhutanan sosial dimana masyarakat yang berda di sekitar kwasan hutan, bisa memanfaatkan lahan Perhutani, mendapatkan peningkatan penghasilan tanpa merusak hutan yang ada di Desa Selur ini.
“Karena disini sebagian besar adalah hutan milik KPH Lawu DS yang ada di Desa Selur. Dengan sosialisasi ini, kita berharap masyarakat memahami terkait dengan progam Agroforesty ini, dan bisa melaksanakan kegiatan dengan Kuli KK, dapat meningkatan penghasilannya ataupun kehidupannya meningkat. Jangan sampai masyarakat di sekitar kawasan hutan hanya sebagai menonton saja, mereka bisa memanfaatkan lahan Perhutani untuk peningkatan kesejahteraannya dan hutan milik Perhutani ini terjaga dengan baik. Jadi kegiatan ini bisa saling menguntungkan, “pungkasnya.(sul)