Seputarkita, Nganjuk – Setelah diresmikan oleh Plt Bupati Nganjuk Dr. Marhaen Jumadi beberapa waktu lalu, manfaat Jembatan yang terletak di Dusun Karang Tengah, Desa Garu, Kecamatan Baron sangat besar dirasakan masyarakat.
Seperti yang dirasakan sekelompok masyarakat pengguna yang juga berprofesi petani pemilik dan penggarap areal persawahan disepanjang jalan dari Dusun Karang tengah yang melewati Jembatan baru tersebut hingga menembus jalan antar Kecamatan Kertosono – Lengkong.
Mewakili rekannya, Mardianto salah satu petani setempat mengatakan, adanya perbaikan jalan dan pembangunan Jembatan baru ini jelas sangat membantu kelancaran petani dan masyarakat Dusun Karang tengah. Senin, (6/1/2023).
“Sudah cukup lama ditunggu, dan menjadi harapan masyarakat. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa diwujudkan oleh pemimpin Nganjuk periode Bapak Marhaen Jumadi ini.” Ujarnya.
Pihaknya bersama petani lainnya akan semakin giat untuk meningkatkan hasil pertanian atas diwujudkannya infrastruktur yang sudah disiapkan pemerintah ini.
“Harapan para petani yang lainnya, Pemerintah Kabupaten Nganjuk selalu menyiapkan kebutuhan sarana produksi pertanian. Misalnya Pupuk, bibit dan obat yang diperlukan petani harus selalu tersedia dan mudah untuk mendapatkannya,” lanjutnya dan diamini petani lainnya.
Perlu diketahui, Jembatan Garu ini diresmikan pada hari Selasa (31/1/2023) oleh Plt Bupati Nganjuk Dr. Marhaen Jumadi. Pelaksana kegiatan pembangunan Jembatan oleh CV. Pundi Mandala yang berdomisili di Desa Bukur, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk dengan anggaran APBD sebesar Rp. 672 Juta lebih.
Saat peresmian, juga dihadiri Kepala Dinas PUPR Nganjuk, Kepala Desa Garu beserta jajarannya maupun dari tokoh – tokoh masyarakat Desa Garu. Hadir pula anggota DPRD dari Partai PKB serta jajaran Forkopincam Baron.
Plt. Bupati Nganjuk Dr. Marhaen Djumadi berharap agar adanya Jembatan ini bisa menjadi akses memperlancar transpotasi para Petani dalam meningkatkan produksi guna untuk menambah kesejahteraannya.
Menurut Kang Marhaen, jembatan Garu ini adalah jembatan ke 5 yang sudah diresmikan dari total 13 jembatan yang dibangun menggunakan APBD tahun 2022.
”Para pemimpin harus turun ke bawah, untuk memastikan keadaan dan kondisi masyarakat. Petugas PUPR juga harus selalu memantau keadaan dan kondisi yang kurang bagus dilapangan. Pemerintah harus tahu persis apa yang menjadi keluhan masyarakat, ” tegas Kang Marhaen.
“Mengerjakan proyek jangan asal mengambil keuntungan saja, kualitas harus dijaga. Masyarakat juga harus ikut menjaga hasil pembangunan apapun yang dilakukan pemerintah, serta rajin melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran – saluran air agar bisa mengurangi potensi terjadinya bahaya banjir. (Ris).