Kyai Pandowo Nagorogung, Sebuah Maha Karya Pusaka Magetan


SeputarKita, Magetan – Pameran Tosan Aji yang dilaksanakan di Gedung Tripandita pada tanggal (27/11/2021) lalu, menghasilkan mahakarya pusaka dari Empu Mng. Daliman Puspobudoyo dan Empu Teguh bersama Empu lainya dari Magetan. Bahkan Bupati Magetan Suprawoto bersama Forkopimda turut serta menempa besi yang akan dijadikan keris pusaka tersebut.

Setelah melalui proses adat budaya Nusantara selama selapan ndino (35 hari), keris Pandowo Cinarito atau Kyai Pandowo Nagorogung dengan pamor dapur kebak pendaringan berhasil diselesaikan oleh Empu Mng. A.Daliman Puspobudoyo. Dalam waktu bersamaan, Empu Teguh menyelesaikan Pusaka Tombak Payung Tunggul Nogo dan juga Mas Bayu Dona Bersama komunitas besalen Magetan juga menyelesaikan Tombak Dapur Megantoro Kyai Cahya Mulyo.

Paguyuban Sejarah Kebudayaan Tradisional dan Ekonomi Kreatif (Pekatik) Magetan bersinergi dengan komunitas budaya lainnya yang didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan menggelar prosesi ” Mahargya Kagungan Pusaka Magetan”. Jumat, (7/1/3022) Malam.

Dengan dimeriahkan gelaran wayang kulit Purwo Ruwat Dalang Sejati, acara tersebut dihadiri oleh Bupati Magetan, Wakil Bupati, Forkopimda , OPD, komunitas budaya dan undangan lainnya, bertempat di Pendapa Surya Graha.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan, Joko Trihono menjelaskan, kegiatan ini berawal dari pameran Tosan Aji yang digelar menjelang Akhir Tahun 2021 lalu, dari pameran Tosan Aji tersebut tercipta sebuah Maha Karya dari Empu Mng A. Daliman yang dibantu beberapa Empu lainnya.

“Tosan Aji hasil karya bersama tersebut kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai lambang persatuan warga Magetan.” Ujarnya.

“Dengan hadirnya pusaka keris Pandowo Cinarito dimasa pandemi seperti ini, diharapkan kita diberikan upaya – upaya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat dan pandemi ini segera berakhir. ” Lanjutnya.

Prosesi acara dimulai dengan penyerahan pusaka dari Empu kepada utusan Bupati melalui acara pasrah tinampi. Selanjutnya Pusaka dibawa menuju Pendapa Surya Graha dengan prosesi laku bisu diiringi suara kemanak, start dari Gedung Tripandita dan mengitari Alun-Alun Magetan.

Iring-iringan dimulai dengan pembawa obor, cucuk lampah, pembawa tabur bunga, pembawa kembar mayang, pembawa Pusaka, Empu, pembawa jodang dan pengiring. Sesampainya di Pendapa Surya Graha, Pusaka diserahkan kepada Bupati Magetan.

Dalam sambutannya Bupati Suprawoto menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu upaya untuk kebangkitan kita kembali dan melestarikan budaya Jawa.

“Kegiatan ini sebagai wujud rasa terima kasih kepada para pelestari budaya, hilangnya virus dan bangkitnya kita kembali. Rasa terima kasih yang sekaligus nguri-uri budaya Jawa. Budaya ini budaya adi luhung patut kita lestarikan sebagai sebuah identitas bangsa. ” Tutur Bupati Suprawoto. (Red).

Check Also

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

  SeputarKita, Magetan – Ratusan jamaah memadati Pondok Pesantren Raden Patah Desa Ngujung, Kecamatan Maospati, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *