Ponorogo, harianseputarkita – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Ponorogo menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Umum Tahun 2019, di Aula Hotel Amaris, Jum’at (12/4).
Dalam acara yang bertema “Sinergitas Insan Pers Bersama Bawaslu Dalam Rangka Mewujudkan Pemilihan Umum Yang Bermartabat” tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Bawaslu Ponorogo Moh. Saifulloh, S.Ag, Komisioner Bawaslu Ponorogo Juwaini, S.P.d, Sekretaris Bawaslu Ponorogo Wakhid Purwanto dan Insan Pers Ponorogo baik media elektronik, cetak, dan online.
Ketua Bawaslu Ponorogo Moh. Syaifulloh, S.Ag menyampaikan, Pemilu tahun 2019 beberapa hari lagi akan dilaksanakan, namun hari-hari inilah yang krusial terjadinya pelanggaran dan berita hoaks oleh para kontestan Pemilu.
“Maka dari itu kami ingin kerja samanya insan Pers untuk mengawasi dan mensukseskan Pemilu melalui informasi yang benar dan menghindari berita hoaks. Melalui gerakan dan pengawasan Insan Pers di lapangan melalui kecanggihan IT diharapkan pelaksanaan Pemilu akan terhindar dari kecurangan, berita hoaks, kriminalisasi serta intimidasi, “ujar Syaifulloh.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Ponorogo Juwaini, S. P.d mengatakan bahwa, Pers sebagai institusi terpercaya anti Hoaks/berita bohong harus benar benar menyajikan berita yang real dan jangan sampai insan Pers ikut membesar besarkan berita yang belum falid kebenarannya. Wawasan dan aksebilitas informasi menjadi modal Pers untuk terlibat menyuarakan kinerja penyelenggara.
“Perlu di ketahui bahwa di Kabupaten Ponorogo terdapat 2927 TPS sehingga penyelenggara Pemilu harus benar- benar bekerja keras di masing masing TPS, karena penghitungan harus dilaksanakan pada hari itu juga untuk menghindari pemilih siluman dan kecurangan dalam Pemilu, “kata Juwaini.
Juwaini menambahkan, untuk membuktikan pelanggaran Pemilu harus adanya bukti dan saksi yang benar benar falid yang terjadi di lapangan sehingga proses Pemilu akan berjalan sesuai aturan yang berlaku.
“Pelanggaran pemilu banyak terjadi di pemasangan APK yang tidak sesuai tempat mencapai 1700 pelanggaran, selain itu juga adanya money politic bagi masing masing kontestan. Dan Sosialisasi ini bertujuan untuk mengajak kepada insan pers agar ikut mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019 dengan menberikan berita berita yang tidak hoaks dan juga diharapkan insan pers menjadi pengawas dilapangan untuk memberikan informasi kepada Bawaslu apabila terjadi pelanggaran Pemilu, “pungkas Komisioner Bawaslu Ponorogo Juwaini.