Madiun, Seputar kita – Upaya keseriusan serta kepedulian pemerintah kota Madiun dalam menangani penyebaran corona virus serta penyalah gunaan hari libur sekolah selasa 17/03 aparat gabungan antara Dinas pendidikan Satpol PP TNI dan Kepolisian menggelar razia di beberapa tempat keramain seperti warung dan kafe yang berada di wilayah kota Madiun
Tempat tempat yang terjaring razia antara lain warung makan yang di duga menjadi tempat tongkrongan para pelajar seperti warung sebelah timur SLTP 7 kota Madiun Petugas menemukan 1 SMK pelajar yang mengaku sedang membeli makan,di THD (Taman Hiburan Demangan) petugas menemukan 7 pelajar yang mengaku sekolah di MAN 1 Kota Madiun ketuju pelajar tersebut mengaku kepada petugas selesai mengambil soal ujian Trieout di sekolahan.terangnya.
Agar bisa menjadi efek jera para pelalajar tersebut petugas memanggil pihak sekolah masing masing untuk di lakukan pendataan dan kemudian mendapatkan arahan dari Wawali kota Madiun untuk menggunakan waktu belajar di rumah dengan baik dan tidak menyalah gunakan waktu libur tersebut.
Wawali menjelaskan, razia ini adalah Gerakan Disiplin Siswa (GDS) yang digagas Wali Kota. Dilaksanakan untuk mengantisipasi kerumunan terutama siswa SD dan SMP yang memang dibawah kendali Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Pendidikan.
Meski begitu, lanjut Wawali, ketika ditemukan anak SMA sederajat akan dilaporkan ke provinsi dan kepala sekolahnya dipanggil ke lokasi. “Untuk mengantisipasi setelah selesai ujian mereka pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Inda Raya menuturkan, GDS ini juga untuk mengantisipasi penyebaran virus Korona. Sesuai surat edaran Walikota bahwa kelas 6 dan 9 tetap mengikuti ujian tetapi setelah itu harus segera kembali ke rumah.
“Istilahnya adalah self isolated, kembali ke rumah dan tidak melakukan kegiatan diluar secara berlebihan,” terangnya.
Inda menambahkan, ini sifatnya himbauan dan akan dilaksanakan sampai dua minggu kedepan atau hingga tanggal 29 Maret mendatang dengan beberapa regu yang berbeda. Tujuannya, supaya tidak ada lagi pelajar yang berkeliaran setelah ujian.
Terkait langkah selanjutnya, Inda mengatakan akan berkoordinasi dengan orang tua supaya menertibkan anak-anaknya. Untuk tidak keluar sering-sering tanpa ada keperluan yang penting sekali.
Selain pelajar, pemilik warung juga dihimbau untuk memberikan pemahaman kepada mereka apalagi yang masih berseragam sekolah untuk tidak makan di warung tersebut.
“Kalau dibungkus boleh. Dan pemilik warung wajib memberi himbauan sebelum makan harus jaga kebersihan cuci tangan,” imbuhnya.
Sementara, untuk mengantisipasi kejenuhan para pelajar, Pemkot telah menyediakan kanal-kanal atau saluran pembelajaran daring (dalam jaringan). Orang tua juga dihimbau untuk bisa memberikan pemahaman kepada anak-anaknya.pungkasnya.(Deni)