SeputarKita, Magetan – Gelombang aksi bela Palestina terus menggelora. Kelakuan biadab zionis Israel yang terus menerus melakukan penyerangan terhadap wilayah jalur Gaza Palestina, mendapat kecaman dari banyak elemen di Indonesia.
Di Magetan, massa perwakilan dari berbagai Ponpes dan Ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Ummat Islam Bersatu (GUIB) Magetan, melakukan aksi protes menentang tindakan Israel yang terus menerus menggempur warga Palestina di sekitaran Masjidil Aqsha, jalur Gaza dan daerah lainnya.
Massa GUIB mendesak Pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas terhadap zionis Israel yang terjadi di Jalur Gaza dengan mengirim pasukan TNI. “Tidak cukup doa dan Donasi. Pemerintah harus secepatnya mengirim Pasukan Bersenjata ke Palestina, bukan sekedar Pasukan Perdamaian” ujar KH. Imam Abu Umar Al Azhmatkhan, Koordinator Aksi, di depan Masjid Agung Baitussalam, Jum’at Sore (21/05/2021).
Menurut Gus Imam, secara historis, Palestina adalah salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda saat itu. Sehingga pada akhirnya Indonesia diakui kedaulatannya oleh Negara-negara lain di dunia.
“Kita harus ingat, bahwa saat berpidato di tahun 1962 Presiden Soekarno pernah berkata, – – Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah Bangsa Indonesia berdiri menantang pejajahan Israel – – , maka dari itu Pemerintah Indonesia hari ini harus berani melakukan langkah pembelaan mendukung kemerdekaan Palestina.” ungkapnya.
Gus Imam juga menegaskan bahwa, pembelaan bangsa Indonesia terhadap Palestina merupakan tugas sejarah dan konstitusional. “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk bagi bangsa Palestina. Penjajahan dan kejahatan kemanusiaan Zionis-Israel harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” kata berapi api.
Gus Imam mengatakan, sikap tersebut sejalan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan amanat para pendiri bangsa. Pembelaan kepada Palestina juga merupakan tugas kemanusiaan yang sejalan dengan nilai Pancasila. Nilai Pancasila yang dimaksud adalah sila kedua Pancasila yang berbunyi ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’.
“Pembelaan ini juga merupakan tugas kita sebagai manusia yang beradab yang menolak segala tindakan biadab dan brutal yang menghancurkan nilai nilai kemanusiaan yang bersifat universal,” ujar Gus Imam.
Ia juga menegaskan, GUIB Magetan terus mendorong agar pemerintah Indonesia dapat lebih berperan dalam forum internasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sudah semestinya, Indonesia bersama negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dapat membawa kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel ke Dewan Hak Asasi Manusia dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). “Kami mendesak PBB agar segera menghentikan agresi militer Zionis-Israel dan memberikan sanksi atas kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan,” kata Gus Imam.
Dalam kesempatan itu, GUIB juga mengajak seluruh elemen bangsa dan dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina melaui Donasi Kemanusiaan. “Atas nama keadilan, kebebasan dan kemanusiaan, mari kita bergandengan tangan mendoakan dan mendukung kemerdekaan rakyat Palestina salah satunya dengan menginfaqkan sebagian rizqi yang dititipkan Allah kepada Kita. Mari kita berjihad dengan harta kita,” tukas Gus Imam.
Dari hasil Donasi yang bisa dikumpulkan oleh relawan GUIB, terkumpul dana Rp. 3.515.000,-. “Meski tadi hanya 45 menit kita turun di Jalan, Alhamdulillah Donasi bisa terkumpul lebih dari tiga juta. InsyaAllah akan kita salurkan donasi ini melalui lembaga yang kredibel untuk membantu saudara kita muslimin di Palestina. Semoga harta yang telah dikeluarkan menjadi keberkahan buat yang memberi dan yang diberi,” ungkap Gus Imam.
Nampak dalam Aksi tersebut Ustadz Subarno FKAM, Ustadz Syamsul Bahri, Ustadz Zuhair Az Zamily dari pengurus GERAK Kabupaten Magetan dan beberapa pengasuh Ponpes di Magetan. “Allahumma ‘a-izzal islama wal muslimin. Allahummanshur ikhwananal musliminal mujahidina fi filistin. Allahumma tsabbit imanahum wa anzilis-sakinata ‘ala qulubihim wa wahhid shufufahum. Allahumma ahlikil kafarata wal musyrikina Allahumma dammiril yahuda wa israila, wa syattit syamlahum wa farriq jam’ahum, Allahummanshur ‘alal mujahidina a’daa-ana wa a’daa-addin. Birahmatika ya arhamar-rahimin,” demikian Munajat Palestina yang dibawakan oleh Ustadz Zuhair menutup aksi. (red)