SeputarKita, Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Satuan Polisi Pamong Praja bersama Bea Cukai Madiun sosialisasikan Gempur Rokok ilegal melalui lomba kicau burung (gantangan) di alun-alun Ngawi pada Minggu (17/09/23).
Ajang kompetisi burung dengan tiket gratis untuk semua kelas ini menarik antusias peserta bahkan dari luar daerah seperti Magetan, Ponorogo, Madiun dan sekitarnya. Kompetisi burung tersebut, merupakan salah satu bentuk bentuk pemerintah kabupaten Ngawi mendukung para kicau mania atau pecinta burung dalam menyalurkan hobinya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Ngawi, Rahmad Didik Purwanto, di sela acara mengatakan, selain memberikan wadah, Lomba burung berkicau Bupati Cup ini dalam rangka sosialisasi penegakan peraturan perundang undangan tentang cukai. Menurutnya, secara umum komunitas kicau mania rerata adalah konsumen produk tembakau, sehingga dirasa tepat sosialisasi kali ini menyasar penghobinya.
Harapannya, dengan even ini kicau mania dapat mengetahui apa saja manfaat cukai bagi penerimaan negara. Bersamaan dengan hal itu, masyarakat juga diberikan edukasi terkait pelarangan peredaran rokok ilegal berikut sanksi bagi produsen maupun penjual.
“Dengan sosialisai ini, para penghobi burung minimal mengenal ciri-ciri rokok yang legal dan yang ilegal, sehingga mereka paham tentang manfaat cukai bagi penerimaan negara” terangnya.
Didik menghimbau, apabila masyarakat menemukan peredaran rokok ilegal di pasaran, hendaknya segera dilaporkan kepada pihak berwenang, baik di Satpol PP, Kejaksaan maupun Kepolisian.
Sejauh ini, sesuai arahan Kementrian Keuangan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai, pihaknya akan melakukan penindakan tegas apabila ditemukan peredaran rokok ilegal di kabupaten Ngawi.
Kemudian sebagai bentuk pencegahan, dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Satpol PP Ngawi mengadakan even yang menarik masyarakat sehingga kampanye gempur rokok ilegal lebih efektif. Diantaranya, kegiatan yang berhubungan dengan olah raga, kebudayaan dan penghobi seperti mancing mania atau kicau mania yang digelar saat ini.
“Sesuai arahan Kementrian Keuangan dan Bea Cukai, kami bekerjasama dengan Kejaksaan,Kepolisian dan Bea Cukai melakukan penindakan keterkaitan dengan peredaran rokok ilegal yang ada di Ngawi” jelasnya.
“Lalu, kami melakukan sosialisasi yang bersifat mengadakan even, baik olah raga, kebudayaan dan penghobi seperti mancing mania kemudian hari ini kicau mania, harapannya tentunya semua elemen masyarakat segala segi, segala komunitas mengetahui tentang perbedaan rokok ilegal dan rokok legal” tegas Didik.
Sementara itu, di tempat yang sama, salah seorang peserta dari Ponorogo mengungkapkan kegembiraanya dalam mengikuti acara ini. Katanya, dirinya rela menempuh perjalanan dua jam lantaran tidak adanya biaya untuk even ini alias gratis dari panitia.
Selain telah menjadi hobinya, perlombaan ini dijadikan ajang pembuktian burung peliharaan yang telah ia latih sebelumnya untuk berkompetisi dengan sesama kicau mania dari daerah lain.
“Saya sangat senang sekali mengikuti acara ini, tiketnya gratis, selain berkompetisi dengan kicau mania dari daerah lain, sekalian ini plesir ke Ngawi mas, biar tambah teman” ungkap Anto, salah seorang peserta dari Ponorogo. (Gus).