SeputarKita, Magetan – Muharram diyakini sebagai salah satu bulan yang mempunyai banyak keutamaan amalan ibadah didalamnya.
Selain itu, bulan Muharram juga disebut sebagai bulannya anak yatim. Pasalnya, setiap tanggal 10 Muharram diperingati sebagai Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim.
Meriahkan tahun baru Muharram dan Idul Yatama, As’ Syifa didukung PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Kelurahan Plaosan dan warga Lingkungan Gulun, Kelurahan Plaosan menggelar pengajian umum dan santunan anak yatim piatu dan janda kurang mampu. Senin, (31 Juli 2023).
Dalam kegiatan yang bertempat di lapangan Lingkungan Gulun tersebut tak kurang 40 orang anak yatim, kaum duafa dan janda kurang mampu mendapatkan santunan di Semarak Bulan Muharram.
Kegiatan ditutup dengan pengajian umum dengan mubaligh Dr. KH. Khasanun, M.A dari Ponorogo. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimca Plaosan juga ribuan warga Lingkungan Gulun dan sekitarnya.
Dalam tausyiahnya, Dr. KH. khasanun, M.A menuturkan, manusia lahir di dunia tidak membawa apa-apa, namun sekarang kita di anugerahkan semua ini. Dirinya mengajak kita untuk banyak bersyukur kepada Allah SWT.
“Apabila ingin hidup kita barokah cukup lakukan 5 perkara, pertama Agama yang kuat, kedua ilmu, ke tiga muliakan guru (orang lebih tua), ke empat rukun sama tetangga dan yang ke lima seorang pemimpin yang amanah. Pada awal Tahun Baru Islam ini, mari menjadikan momentum untuk memperbaiki diri dengan memperbanyak amalan kebaikan. Salah satunya dengan menyantuni anak yatim.” Terangnya.
Menurut Dr. KH. Khasanun, MA, menyantuni anak yatim mempunyai keutamaan yang istimewa, karena mendapat ganjaran berupa surga dan dicintai Nabi Muhammad SAW.
Ditempat yang sama, Rusni selaku ketua panitia mengucapkan terimakasih kepada para Donatur juga kepada masyarakat Lingkungan Gulun dan sekitarnya yang telah hadir dalam acara yang sangat mulia tersebut.
“Semoga Allah membalas semua kebaikan kita semua. Amiin. “Ujarnya.
Rusni yang juga sebagai tokoh masyarakat Lingkungan Gulun ini juga berharap, kegiatan mulia ini bisa ditiru oleh masyarakat lainnya yang memang mempunyai rezeki berlebih.
Terakhir, dia mengutip sebuah hadits yang artinya “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, pungkasnya. (sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan keduanya). (Hari)