Media Seputar Kita Portal Berita Terdepan Di Jawa Timur 
SeputarKita, Pemalang – Seorang pria berinisial F di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, diduga melakukan tindak pemerkosaan terhadap anak tirinya yang masih di bawah umur selama empat tahun, sejak 2021 hingga Agustus 2025. Korban yang kini berusia 17 tahun mengaku perbuatan itu dimulai ketika ia masih bersekolah di SMP. Kamis, 04/12/2025.
“Kalau tidak mau akan dibunuh pakai pisau,” ungkap korban saat ditemui Rabu (3/12) di rumahnya, didampingi ibu kandungnya. Pelaku kerap melakukan aksi di kamar tidur maupun kamar mandi, dengan ancaman pembunuhan menggunakan senjata tajam agar korban tidak berani melawan atau melapor. Korban mengaku tidak ingat berapa kali dirinya diperkosa dan selalu disuruh diam.
Ibu korban baru menyadari kejadian setelah mendengar teriakan minta tolong dari dalam kamar sekitar pukul 02.00 WIB. Namun, kamarnya dikunci dari luar sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa. Merasa tidak bisa menoleransi lagi, ia melaporkan kasus ini ke Polres Pemalang pada awal Oktober 2025, dibantu perangkat desa. Korban juga telah menjalani pemeriksaan visum et repertum di RSUD Ashari Pemalang.
“Sudah laporan ke Polres, tapi sampai saat ini pelaku belum ditangkap,” keluh ibu korban. Saat ini, F tidak tinggal serumah dan proses perceraian tengah berjalan di Pengadilan Agama Pemalang.
Tak hanya itu, ibu korban juga mengungkap dugaan lain: anak kandungnya yang saat itu berusia satu tahun pernah dijual F kepada seseorang di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Pekalongan, dengan harga Rp3,5 juta. Bayi tersebut berhasil ia tebus dengan Rp2 juta dan kini berusia sekitar lima tahun.
Koordinator Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) Kecamatan Berdaya Ulujami, Urip Basuki, mengaku baru menerima informasi dan akan segera menindaklanjuti. Ia menegaskan tidak ada ruang untuk penyelesaian restorative justice dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ibu korban berharap pelaku segera ditangkap dan diproses hukum seberat-beratnya untuk keadilan anaknya dan mencegah terjadinya kasus serupa. (FN).
