
SeputarKita, Nganjuk – Pembangunan proyek drainase sepanjang 600 meter di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Pasalnya, proyek tersebut tidak dilengkapi dengan papan nama, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dan potensi masalah di kemudian hari.
Menurut keterangan Kepala Desa Oro-Oro Ombo, Haji Bismoko, pihak desa hanya menerima tembusan surat terkait adanya bantuan pembangunan saluran irigasi. Desa hanya menerima bangunan jadi tanpa mengetahui secara detail mengenai anggaran yang dialokasikan maupun BUMN yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
“Kami hanya menerima tembusan surat bahwa desa kami mendapat bantuan saluran irigasi. Kami hanya menerima bangunan jadi. Jadi, kami tidak tahu anggarannya berapa. Saya mendengar dari dana BUMN, tapi BUMN apa, kami juga tidak tahu,” ungkap Haji Bismoko. Ia menambahkan bahwa proyek tersebut dikerjakan oleh pihak PP (Pembangunan Penataan Ruang).
Ketiadaan papan nama proyek ini menimbulkan dugaan kuat bahwa pembangunan drainase tersebut tidak transparan dan terkesan ditutup-tutupi. Masyarakat setempat khawatir, kurangnya informasi ini dapat memicu masalah, termasuk potensi kerawanan ambrol pada bangunan drainase.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pengawas proyek maupun pihak yang mengerjakan belum memberikan klarifikasi terkait hal ini. Upaya awak media untuk mendapatkan nomor kontak pengawas proyek dari Haji Bismoko juga tidak membuahkan hasil.
Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya transparansi dalam setiap proyek pembangunan yang menggunakan anggaran publik. Masyarakat berharap, pihak terkait segera memberikan penjelasan yang komprehensif agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan. (NT)
Media Seputar Kita Portal Berita Terdepan Di Jawa Timur