Belum Ada Itikad Baik, Petani Sarangan Geram Dengan Pemilik Proyek Wana Wisata

SeputarKita, Magetan – Polemik yang terjadi di Kawasan LMDH Sarangan, tepatnya di Jalan Lama Sarangan – Tawangmangu terkait pembangunan sebuah destinasi wisata dan camping ground yang berlokasi tepat diatas wilayah dusun Ngluweng, Kelurahan Sarangan belum berakhir.

Pembangunan destinasi wisata tersebut sempat menuai protes dari beberapa warga Dusun Ngluweng, mereka khawatir terjadi bencana tanah longsor karena lokasi pembangunan tepat diatas tempat tinggal mereka.

Tidak hanya warga Dusun Ngluweng, sejumlah petani yang bercocok tanam di bawah lokasi tersebut juga mengeluhkan pembangunan destinasi wisata itu. Karena disaat musim hujan, air keruh langsung masuk ke lahan pertanian mereka.

Tak hanya itu, investor atau pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut diduga melakukan pencurian air langsung dari pipa pengairan sawah milik petani. Bahkan beberapa kali sudah diingatkan namun tidak juga di indahkan.

“Awalnya saya curiga, kenapa saat musim penghujan seperti ini debit air irigasi saya kok kecil. Akhirnya saya “turut” (Cek saluran air) dan saya temukan pipa saluran air saya langsung di coblos diambil) untuk proses pembangunan tanpa seizin saya. Padahal untuk mengambil air untuk irigasi saya harus mengurus ijin.” Tegas Nardi salah satu petani Sarangan ketika ditemui di rumahnya. Minggu, (07/05/2023).

“Sudah beberapa bulan berjalan proyek itu, tapi tidak ada satu orangpun yang menghubungi kami selaku pemilik pipa. Kalau memang tidak ada itikad baik jangan salahkan kami kalau melaporkan ke pihak berwajib. Kami mendapatkan air itu tidak gratis, kami harus mengurus perijinan juga.” Tandasnya.

Sebelumnya, awak media sudah mendatangi lokasi pekerjaan dan ditemui salah satu mandor proyek. Menurut mandor, dirinya hanya pekerja, masalah ijin dirinya tidak tahu menahu.

Dari informasi yang dihimpun, Wana wisata tersebut dikerjakan oleh pelaksana proyek yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro.” (Aryo).