SeputarKita, Nganjuk – Pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Tahun Anggaran 2023 pada Kementerian PUPR menurut Provinsi Jawa Timur Kabupaten Nganjuk dengan rincian pos Air Minum sebesar Rp. 6, 9 Miliar lebih dan Sanitasi sebesar Rp. 9,3 Miliar lebih.
Terkait pengajuan anggaran di atas, SeputarKita pada hari Selasa (7/3/2023) menghubungi Kadis PUPR Nganjuk melalui WA nya. Akhirnya dikabari melalui WA siap diterima hari hari Rabo (8/3/2023).
Setelah ketemu, kita sampaikan bahwa PUPR telah mengajukan kebutuhan anggaran ke PUPR pusat yakni terkait Pos Air Minum dan Sanitasi yang direalisasikan tahun 2023 ini nominal anggaran riil berapa yang diturunkan.
Kadis PUPR, Gunawan Widagdo mengatakan, yang menangani Pos anggaran Sanitasi Kabid Ciptakarya, Evi. Langsung saja temui di kantornya yang sebelah timur itu.
” Sampaikan kalau habis ketemu Kadis, ” ujarnya.
SeputarKita berikutnya langsung menemui Kabid Ciptakarya. Namun apa yang terjadi sungguh diluar dugaan. Kabid Ciptakarya tidak mau menemui awak media Seputarkita melalui staf laki-laki yang mengaku bernama Pri. Pri dengan mimik kurang bersahabat mengatakan, Bu Kabid tidak bisa ditemui terkait program Sanitasi, karena beliau sangat sibuk ke lapangan. ” Ini sudah ditunggu di Ketandan Lengkong, ” ungkap Pri. Sudah sering kali Pri maupun Kabid Evi dihubungi melalui selulernya tidak pernah di jawab dan terakhir malah di blokir.
Sesuai apa yang dikatakan nara sumber yang enggan disebut jatidirinya mengatakan, program Sanitasi Tahun 2023, menggunakan septic Tank Bio Pabrikan sesuai volume isi masing-masing rumah tangga pemakai. Dikerjakan dengan sistem swakelola pada Kelompok Masyarakat (Pokmas). Kompetitor produsen Septic Tank Bio hanya berkisar 5 (lima) Perusahaan yang memprosuksi. Tujuan memakai Septy Tank Bio pabrikan agar secara jangka panjang limbahnya nanti tidak bocor mengganggu kebutuhan aerasi bersih di lingkungannya.
Seharusnya, Pokmas nanti diundang ke PUPR untuk memilih sendiri Septy Tank Bio pabrikan dari kompetitor yang ada. Diharapkan nanti ada kepuasan pada para pemakainya, pabrikan yang menentukan pokmasnya sendiri dengan dipandu dinas terkait.
“Kebutuhan Septy Tank Bio untuk Nganjuk nanti berkisar 700 unit, namun patut di duga telah ada pesan sponsor menuju satu pabrikan indikasinya, ” terangnya.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Peduli Bangsa Indonesia (FPBI) Nganjuk, Suwadi, SH saat dimintai komentarnya mengatakan, sebagai pejabat publik Kabid Ciptakarya Nganjuk seharusnya menjelaskan secara detail arah tujuannya anggaran PUPR Pusat kepada rekan Pers yang ingin konfirmasi.
Ditambahkan, arah dan tujuan dana Sanitasi itu diperuntukkan pada masyarakat dimana saja. Justru kalau menutup diri seperti itu, jelas ada dugaan dugaan negatif dengan tidak transfarannya penggunaan anggaran sebesar itu.
” Pejabat atau siapapun menghambat tugas dan peran serta Pers, sangsi hukumnya saat ini bisa dibaca diinternet, cukup berat, ” pungkas Suwadi, SH. (ris)