SeputarKita, Nganjuk – Bertempat di Lapangan Sekolah SDN 2 Kutorejo Kertosono Nganjuk acara pembukaan pembinaan Gugus PAUD (Pembinaan Anak Usia Dini) dilaksanakan. Jum’at (16/9/2022).
Hadir dalam acara ini, Plt Bupati Nganjuk, Camat, Koramil, Polsek, IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia) Kertosono dan jajaran Dinas Pendidikan dan lainnya.
Dalam Sambutannya Camat Kertosono, Huda mengatakan pendidikan anak usia dini harus terus digalakkan dan dikembangkan sesuai regulasi aturan yang ada. Fungsi penting sebagai pondasi pendidikan anak ada pada PAUD. Agar anak memiliki keinginan dan kemampuan diri lebih baik harus dimulai untuk turut serta dalam pendidikan tersebut.
Khusus untuk remunerisasi Guru PAUD masuk dalam anggaran Dana Desa (DD). ” saya minta informasi pada semua Guru PAUD di Kertosono, apa honor bulan September ini sudah diterima, ” . Hampir seluruh Guru PAUD menjawab secara serempak, ” Belum “. Camat Huda melanjutnya, ia akan minta penjelasan pada Kepala Desa se kecamatan Kertosono hari ini.
Sementara Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi dalam sambutannya menuturkan, pendidikan PAUD harus selalu digalakkan dan dikembangkan dengan baik dan benar. Ia ingin mendengar secara langsung dari Ibu Guru PAUD, Orang Tua murid dan masyarakat apa saja yang dialami dan menjadi keluhan semua pihak terhadap PAUD ini.
Puluhan Ibu-Ibu langsung berduyun-duyun mendatangi mimbar panggung yang telah disediakan. Mereka dengan tertib dan bergantian menyampaikan uneg enegnya kepada Plt. Bupati. Setelah memyampaikan, para ibu deberikan cenderamata dan amplop tipis tipis isinya apa media tidak sempat meminta keterangan ibu ibu.
Setelah menerima masukan puluhan ibu ibu, Kang Marhaen ( panggilan akrab Plt Bupati Nganjuk) memberikan jawaban secara rinci atas apa yang dikeluhkan. Diakhir kata sambutannya, tutur Kang Marhaen, yang penting ibu ibu dalam menghadapi anak masa PAUD ini harus bisa memahami dan selalu belajar pada masa anak usia PAUD. Jangan sampai ibu ibu memaksakan alam pikir dewasa untuk dipahami anak usia PAUD. mereka perlu dielus dan diberikan rasa kasih sayang yang tulus. ” Jangan yang dielus suamunya saja, anak juga perlu dan membutuhkan, ” tutur Kang. Marhaen. (ris)