Media Seputar Kita Portal Berita Terdepan Di Jawa Timur
SeputarKita, Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi sosialisasikan peraturan perundang-undangan tentang cukai melalui acara sepeda santai. Bertajuk Gowes 664 Bareng Mas Ony – Mas Antok, kegiatan yang berpusat di alun-alun kabupaten ini ramai dihadiri semua komunitas pesepeda yang ada di Ngawi.
Mengisi keseruan, seusai melakukan gowes, peserta disuguhi pentas musik yang dimeriahkan artis lokal Ngawi. Sebagai penyemangat, disediakan hadiah menarik yang diundi langsung oleh Bupati, berupa sejumlah alat elektronik hingga sepeda listrik.
Sesuai inti acara, gelaran ini bertujuan mencegah dan memberantas peredaran rokok ilegal di wilayah kabupaten Ngawi. Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Satuan Polisi Pamong Praja yang bekerja sama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe Madya Pabean C Madiun tersebut untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait ciri-ciri rokok ilegal serta mengetahui pelanggaran rokok ilegal secara fisik.
Diharapkan Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, melalui sosialisasi ini, masyarakat Ngawi semakin sadar akan pentingnya peran cukai tembakau bagi pemerintah. Ia menjelaskan, cukai merupakan salah satu pendapatan negara melalui pajak.
Oleh karena itu, dirinya menekankan, dalam memberantas peredaran rokok ilegal, peran masyarakat menjadi salah satu bagian penting di dalamnya. Kedepan, sosialisasi ini akan semakin masif digalakkan sampai ke tingkat desa sehingga semua kalangan paham akan pentingnya cukai tembakau.
Ony juga berpesan, bagi warga yang kesehariannya konsumtif pada produk tembakau dan merasa keberatan atas naiknya nilai cukai yang berimbas pada harga rokok, agar tidak beralih ke produk ilegal. Justru, lebih cenderung aman dan ekonomis sebaiknya masyarakat beralih ke tembakau linting.
“Kita harap masyarakat di kabupaten Ngawi yang sehari-hari membeli rokok baik kretek maupun filter belinya yang ada cukai pajaknya. Karena itu juga membantu pemerintah terkait pendapatan melalui pajak, dan saya beri solusi bagi masyarakat yang mungkin keberatan terkait harganya, ya melinting sendiri, karena itu lebih baik dan aman daripada beli rokok ilegal” tutur Ony Anwar Harsono, Sabtu (23/7/22).
Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rahmad Didik Purwanto mengatakan, pada tahun ini, pihaknya mengawali kerja sama dengan Bea Cukai guna menekan sebaran rokok ilegal. Seperti diketahui, Satpol PP menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang merupakan penerimaan negara dari sektor cukai hasil tembakau yang dibagihasilkan kepada pemerintah daerah dengan komposisi sesuai yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.
Sebab itu, kata Didik, peran Satpol PP sebagai penegak hukum, memiliki fungsi dominan dalam hal pemberantasan rokok ilegal. Menurutnya, atas Peraturan Menteri Keuangan nomor 206 tahun 2020 tentang Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi DBHCHT, disebutkan bahwa penegakan hukum oleh Satpol PP meliputi pembinaan industri, sosialisasi ketentuan di bidang cukai, serta pemberantasan Barang Kena Cukai (BKC) ilegal.
Diuraikannya, kegiatan pemberantasan BKC ilegal meliputi pengumpulan informasi peredaran barang kena cukai ilegal, diantaranya dilekati pita cukai palsu, tidak dilekati pita cukai dan dilekati pita cukai yang bukan haknya, dilekati pita cukai yang salah peruntukan dan atau dilekati pita cukai bekas.
“Kerja sama dengan pihak Bea Cukai ini akan kami maksimalkan, karena dalam hal ini kami memiliki fungsi dominan dalam penegakan hukum. Terlebih setelah kami menerima kepercayaan atas DBHCHT ini, dengan semangat Gempur Rokok Ilegal, kami akan implementasikan PMK nomor 206 sebagaimana mestinya” tutup Didik. (Gus/Pri/ADV).
