SeputarKita, Nganjuk – Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia merupakan suatu masalah yang perlu mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah dokter dari RSD Kertosono yakni dr. Rudi Zakky Pahlawan, Sp A, M. Kes, dr. IPK Yudasmara, Sp.Og (K), dr. Yeni Kusumawati, Sp. A dan dr. Rina Wahyu Herdiana.
Tingginya angka kematian tersebut diupayakan dapat menurun dengan pelaksanaan berbagai program Kesehatan yang diukur melalui beberapa indikator. Sesuai dengan Rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun 2020-2024 dengan fokus pada upaya Kesehatan ibu dan anak, serta gizi masyarakat.
Sebagai narasumber, dr. Rudi Zakky Pahlawan, Sp A, M. Kes, menjelaskan, salah satu kendala lambatnya penurunan kasus kematian adalah kurangnya manajemen dari fasilitas pelayanan kesehatan baik di tingkat pelayanan dasar maupun di tingkat rujukan Kabupaten / Kota, sehingga mengakibatkan lambatnya penanganan kasus yang hingga berujung pada kematian.
Diperlukan peningkatan pelayanan rujukan kegawatdaruratan Ibu dan Bayi, untuk mengatasi masalah manajemen pelayanan yang mencakup rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir di wilayah kerja baik Puskesmas, Pukesmas Pembantu maupun Rumah Sakit. Jangkauan pelayanan diperluas dengan melibatkan Bidan Desa sebagai ujung tombaknya.
Peningkatan sistem rujukan kegawat daruratan merupakan unsur esensial yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan dapat secara signifikan mempengaruhi penurunan kematian Ibu dan Bayi baru lahir.
RSD Kertosono sebagai rumah sakit type C adalah rumah sakit rujukan. Selain penerima rujukan, RSD Kertosono juga melakukan rujukan balik sesuai dengan kemampuan asal fasilitas kesehatan sebelumnya terkait upaya rehabilitative, promotive, preventif setelah selesai penangan di RSD Kertosono.
Dengan adanya program Nasional yakni program keselamatan ibu dan bayi juga penurunan prevalensi Stunting dan wasting, seluruh tenaga pelayanan kesehatan (51 orang tenaga medis) telah diundang diantaranya FKTP atau Puskesmas, Klinik dan Praktek Mandiri Bidan (PMB) dalam melaksanakan penataan system rujukan.
Setelah dilakukan penataan sistem rujukan, diharapkan terjalin Kerjasama yang lebih erat antara RSD Kertosono dengan lembaga pelayanan kesehatan tersebut. (ris/tim)