SeputarKita,Madiun – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas jenjang SD di Kota Madiun hanya berlangsung di 36 sekolah dari total 73 SD negeri dan swasta. PTM tersebut hanya diikuti siswa kelas 4,5 dan 6. Sedangkan siswa kelas 1,2,3 akan mengikuti PTM mulai pekan depan.
Rapid tes antigen menjadi syarat wajib siswa Kota Madiun sebelum melaksanakan PTM. Hal itu terlihat saat hari pertama uji coba PTM tingkat SD di SDN 01 Kartoharjo dan SDN 05 Madiun Lor, satu per satu siswa dirapid antigen gratis oleh tenaga kesehatan di sekolah guna mengecek kondisi kesehatan siswa. Senin, (27/9/2021).
Wali Kota Madiun, Drs. H. Maidi SH, MM, M.Pd. memantau langsung kegiatan tersebut. Menurut Wali Kota, proses skrining dan rapid rest ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa. Sebab, jika tidak lolos proses ini, maka siswa tidak dibolehkan masuk kelas.
“Semua harus melalui skrining kesehatan, kemudian rapid rest antigen. Ini wajib, untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa,” ujar Maidi.
Maidi melanjutkan, pihaknya tidak ingin sekolah menjadi klaster baru penularan covid-19. Artinya, anak-anak yang berada di lingkungan sekolah harus dalam kondisi sehat. Karena apabila dalam kondisi sakit, maka dapat menularkan kepada siswa lain.
“Supaya tidak ada kluster, UKS harus bisa antigen koordinasi dengan sekolah. Kalau ada anak tidak sehat harus di antigen sendiri, artinya jangan sampai anak keluyuran di sekolah, temannya banyak, nulari lainnya,” terang wali kota.
Walikota Madiun mengimbau agar sekolah mengoptimalkan keberadaan UKS sekolah untuk bisa melakukan rapid test antigen secara mandiri dengan bimbingan dari puskesmas.(Den)