Ponorogo, seputarkita Puluhan warga Dukuh Krajan II RT 04 RW 01 Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, mengalami keracunan setelah menyantap makanan hajatan kenduri, Jum’at (21/6).
jumat tanggal 21 Juni 2019 sekira Pukul 19.00 Wib telah terjadi indikasi keracunan makanan akibat hadiri hajatan genduri, TKP Dukuh krajan II Rt 04 Rw 01 Desa Plalangan Kec Jenangan Kab Ponorogo.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal saat warga menghadiri acara kenduren (tahlilan) di rumah mbah Tumirah warga setempat pada Kamis (20/6) sekitar pukul 19.00 wib.
Selesei menghadiri dan menyantap makanan pada hajatan tersebut, warga pun pulang ke rumah masing-masing. Namun, esoknya Jum’at (21/6) sekitar pukul 09.00 wib, ada 3 warga mengalami diare, pusing dan muntah-muntah yang langsung melakukan pemeriksaaneriksa ke Puskesmas Setono.
Selang kemudian, warga lainnya pun mengalami hal yang sama dengan jumlah sekitar 18 orang, 14 Orang rawat jalan, 8 Orang rawat inap di Puskesmas Jenangan dan 1 Orang rawat inap di Aisiyah Ponorogo, yang total keseluruhan jumlah 23 Orang.
Salah satu petugas Puskesmas Setono, Kecamatan Jenangan, Nunung Farida mengatakan awalnya sejumlah warga yang melakukan periksa medis karena mengeluh pusing, muntah-muntah dan diare. Pihaknya menduga keracunan yang dialami oleh warga karena bumbu yang dipakai untuk mengolah makanan sudah kadaluarsa.
“Awalnya 3 orang datang ke Puskesmas Setono mengeluh pusing, muntah-muntah dan diare pada pagi hari. Dan dilakukan infus, namun mereka diperbolehkan pulang. Kemudian datang lagi 2 warga sekitar jam 14.00 wib, dan 18.00 wib ada 2 lagi warga yang datang ke Puskesmas Setono dengan keluhan yang sama berak-berak, muntah dan pusing. Tadi sudah petugas dari Dinas Kesehatan Ponorogo sudah ada yang datang di Puskesmas Setono dan sudah dibawa sample sisa makanan kering tempe, bumbu dan sisa ayam goreng untuk dibawa ke Lab. Dugaan sementara, katanya bumbu yang dipakai (kemasan) untuk masak sudah lama (kedaluarso), karena bumbu tersebut sudah terbuka, sisa bumbu yang pernah dipakai, “jelasnya.
Salah satu petugas Puskesmas Jenangan Dr. Desi Restianawati menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi dari Puskesmas Setono, ada sejumlah warga datang ke Puskesmas Setono mengalami keluhan yang sama, diare, pusing dan muntah, setelah sebelumnya menghadiri dan menyantap makanan pada acara hajatan di Desanya.
“Habis magrib dapat informasi banyak warga yang datang dengan keluhan yang sama, datang ke Puskesmas Jenangan hari Jum’at (21/6). Sekitar 8 sampai 10 pasien yang rawat inap, sedangkan pasien yang rawat jalan akan terus kita awasi. Pasien yang muntah dan diare sudah kami terapi, semua pasien sudah terkendali, sedang pasien yang tidak lemas kita pulangkan, total pasien yang periksa ada 23 orang. Yang tidak memerlukan rawat inap dengan rawat jalan dengan diberikan obat secara oral atau obat diminum. Sedangkan untuk pasien yang, muntah, diarenya sering kita rawat inapkan. Dengan memberikan estositasi cairan dengan infus, kemudian kita berikan obat secara injeksi. Untuk pasien yang rawat inap ada 8 orang, “tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Jenangan AKP Haryo Kusbintoro, SH, menyampaikan, mendapat laporan banyak warga yang mengalami keracunan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan kedua Puskesmas tersebut.
“Kita sudah mengambil sampel sisa makanan dari para korban dan kita serahkan kepada yang berwenang yakni Dinas Kesehatan untuk diLabkan, supaya dapat mengetahui penyebab pasti dan kejelasnnya bisa akurat. Alhamdulillah, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, berkat kecepatan penanganan dari tenaga kesehatan dua Puskesmas. Untuk korban sendiri berjumlah total 30 orang, 3 orang di rumah sakit Ponorogo, 8 orang di Puskesmas Setono dan 18 orang di Puskesmas Jenangan, “pungkas Kapolsek Jenangan AKP Haryo Kusbintoro. (Sul)