Ponorogo, harianseputarkita – Banjir yang merendam puluhan pemukiman warga, sejumlah wilayah di Ponorogo, membuat Bupati Ipong Muchlissoni langsung menggerahkan ratusan personl dari berbagai bidang yang ditambah dengan batuan TNI-Polri. Namun, pemkab Ponorogo masih belum menetapkan banjir yang merendam sejumlah wilayah di Beberapa Kecamatan tersebut dalam status tanggap darurat, tapi status masih siaga.
Bupati Ponorogo Drs. Ipong Muchlissoni, yang meninjau langsung lokasi banjir dan tempat pengungsian warga menyampaikan meski Ponorogo diterjang banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah, pihaknya belum menetapkan sebagai status darurat. Pasalnya kondisi banjir yang mulai surut dan fokus kepada penanganan warga yang tempat tinggalnya terkena dampak banjir. Yakni dengan menyiapkan sejumlah posko pengungsian, kebutuhan makanan, minuman dan obat-obatan.
“Beruntung tidak ada korban jiwa, dan Alhamdulillah para warga keadaannya baik-baik saja. Tidak ada yang sakit akibat ngungsi, kalaupun sakit ya karena memang sakit sejak sebelum banjir. Tidak ada masalah pada para pengungsi, hanya mereka ingin segera surut dan pulang, “kata Ipong, Kamis (7/3).
Ipong menambahkan, selain itu, banyak dari warga yang enggan mengungsi dan memilih bertahan di rumah yang terendam banjir. Pihaknya berupaya membujuk para warga untuk mau mengungsi, pasalanya dikhawatirkan kondisi semakin parah yakni air yang tambah tinggi.
“Di lokasi Desa Paju ini, masih ada belasan warga yang enggan mengungsi dan memilih bertahan di rumahnya. Hal ini karena ada sejumlah rumah yang tidak terlalu dalam genangan banjirnya tetapi di sekitarnya banjir dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter mengelilingi mereka. Saya berharap malam ini berangsur surut sehingga besok tidak ada lagi air di sana. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, air naik, ya saya akan cari cara untuk bagaimana mereka bisa dievakuasi. Sebab masih banyak warga yang enggan dievakuasi. Beberapa masih bertahan di gedung MIN Paju. Sekitar pukul 15.00 WIB, belasan warga sudah bersedia dievakuasi dan ditempatkan di Gedung Sasana Praja. Namun belasan lainnya masih bertahan dengan berbagai alasan, “kata Ipong saat meninjau lokasi banjir di Desa Paju.
Lebih lanjut Bupati Ipong menambahkan, terkait tim penanggulangan bencana, pihaknya akan menambah jumlah personel, yakni untuk evakuasi, antisipasi banjir dan tanah longsor seta berbagai fasilitas penunjang dlam menghadapi bencana alam tersebut.
“Personel kita tambah, berikut menambah berbagai fasilitas yang diperlukan dalam rangka menghadapi bencana alam ini. Sedangkan untuk tanah longsor, sudah diterjunkan alat berat untuk mengaatasinya. Dari tujuh titik, sudah ada empat titik yang diatasi walaupun belum bisa tuntas. Tiga titik lainnya juga akan segara dibersihkan. Untuk faslitas umum yang rusak, seperti salah satu jembatan di Desa Broto, Slahung, maka akan dibuat penggantinya sementara, dengan dibuatkan jembatan dari anyaman bambu. Dan Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, TNI-Polri yang telah membantu para pengungsi ini, “pungkasnya. (adv/Sul)