SeputarKita, Magetan – Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami dan istri, atau suami istri dan anak, atau ayah dan anak, atau ibu dan anak . Keluarga adalah forum pendidikan yang pertama dan utama dalam kehidupan bermasyarakat.
Kian hari, tantangan keluarga dan orangtua dalam mengasuh anak semakin berat. Banyaknya kegagalan dalam pengasuhan anak, bukan karena kurangnya kasih sayang orangtua pada anak, melainkan karena sebagian orangtua tidak tahu bagaimana cara pengasuhan yang tepat.
Padahal, peran orang tua sangat penting dalam proses asih, asah, dan asuh bagi anak-anak. Menjadi orang tua hebat memang bukan hal yang mudah, terlebih tidak ada kelas khusus yang secara formal memberikan pendidikan bagi paran orang tua untuk mendidik anak-anak dan mewujudkan keluarga berkualitas. Namun bukan berarti hal tersebut tidak dapat direalisasikan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan, pada Senin (05/09).
Bertolak dari permasalahan tersebut dan turut realisasikan program pemerintah pusat, melalui leading sektor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB PP dan PA), luncurkan sekolah lansia tangguh dan orang tua hebat di Desa Janggan, Kecamatan Poncol.
Furiana Kartini, Kepala DPPKB PP & PA Kabupaten Magetan mengatakan, “sekolah lansia ini merupakan program BKKBN pusat dan merupakan pengembangan bina keluarga lansia/ BKL.
Sekolah lansia didirikan bukan sekadar untuk memberikan pelajaran terkait aspek kesehatan fisik, tetapi juga memiliki keterkaitan antar elemen baik kesehatan fisik itu sendiri, yaitu aspek sosial, psikologis, ekonomi lingkungan dan spiritual.
Dikatakan Bupati Magetan Suprawoto, tujuan didirikannya sekolah lansia tangguh dan orang tua hebat diantaranya adalah meningkatkan kualitas kegiatan kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam mewujudkan lansia tangguh.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, “sekolah lansia juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep smart dalam lingkup 7 dimensi lansia tangguh (spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, professional vokasional dan lingkungan) dan meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit, meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik dan mental.”
Selain itu sekolah lansia ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku lansia tentang kehidupan sosial dan ekonomi, serta untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan lansia.
Diharapkan dengan adanya sekolah lansia tangguh ini, 7 dimensi lansia tanggung yang antara lain adalah dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi vokasional, dimensi sosial, dimensi lingkungan, dimensi hobi dan dimensi intelektual dapat terwujud di Kabupaten Magetan, khususnya di Desa Janggan Kecamatan Poncol.
Sekolah lansia tangguh ini akan menjadi contoh bagi kelompok-kelompok BKL di desa lain. Demikian juga dengan sekolah orang tua hebat BKB MERPATI IX di Kelurahan Selosari, akan menjadi contoh bagi pembentukan sekolah orang tua hebat bagi kelompok-kelompok BKB yang lain.
Adapun peserta didik dari sekolah lansia tangguh Desa Janggan ini terdiri dari 60 lansia. Sedang untuk sekolah orang tua hebat terdiri dari 30 ibu-ibu yang memiliki balita. Dalam giat ini, Bupati Suprawoto sekaligus menyerahkan bantuan kepada penderita Hydrosepalus dan bantuan kursi roda kepada salah seorang warga difabel. (Tris).