Ponorogo, harianseputarkita – Memperingati Hari Pers Nasional 2019, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ponorogo dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), menggelar kegiatan seminar-talkshow yang bertajuk Jagongan Pers, di Auditorium Kampus UMPO setempat, Senen (18/2).
Dalam Jagongan Pers jilid II tersebut mengambil tema “Bertanya : Posisi Pers dan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Potensi Wisata Daerah”. Dengan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten dari hampir seluruh wilayah di eks-Karesidenan Madiun.
Sebagai pembicara utama adalah Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Rektor UMPO Sulton, Staf Ahli Bupati Pacitan Andi Faliandra dan Pemimpin Redaksi Radar Madiun Ockta Prana Laga Wira. Hadir pula Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo mewakili Bupati Madiun.
Sejumlah pemangku kepentingan di Ponorogo dan sekitarnya seperti dari Polres Ponorogo, Kodim Ponorogo, dinas-dinas terkait, para pengusaha media lokal Ponorogo, pelaku bisnis pariwisata, para anggota grup media sosial Ponorogo dan sekitarnya serta lebih dari 300 mahasiswa mengikuti kegiatan ini.
Bupati Ponorogo Drs Ipong Muchlissoni menyatakan dunia pariwisata di Ponorogo dan sekitarnya adalah sektor yang sangat mungkin digarap dengan baik. Ini mengingat wilayah Ponorogo dan sekitarnya tidak cukup mendukung untuk industri manufaktur. Apalagi, lebih dari 70 persen kehidupan dan penghidupan di Ponorogo dan sekitarnya berasal dari pertanian.
Memang, dalam kenyataannya, ada banyak kendala dalam menggarap sektor ini. Ada berbagai kendala mulai dari aksesibilitas, kelengkapan sarana prasarana hingga persoalan-persoalan lain yang terus dicari pemecahannya. Padahal, potensi wisata Ponorogo di berbagai bidang menurutnya sangat luar biasa.
“Dan yang perlu dilakukan adalah adanya kolaborasi antar pemerintah daerah. Ya mungkin kita duduk bareng, ngopi bareng untuk merumuskan persoalan-persoalan dihadapi dan harus dipecahkan bersama, “kata Ipong sambil menyatakan selama tiga tahun menjabat belum pernah ada pertemuan yang dimaksud.
Hal yang sama diutarakan Staf Ahli Bupati Pacitan Andi Faliandra menyampaikan potensi wisata Pacitan yang sangat beragam memang tidak bisa diurusi oleh Pacitan sendiri. Bekerja sama dengan kolega di sekitar, seperti Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, Wonosari) dalam promosi wisata adalah hal yang tidak terelakkan.
“Untuk itu, saya menyambut positif hadirnya forum yang bisa mengkolaborasi wilayah dari Ngawi hingga Pacitan, “ujarnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) Sulton menuturkan, pihaknya siap untuk menjadi fasilitator untuk ‘mendudukkan’ para kepala daerah di eks-Karesidenan Madiun untuk membahas berbagai hal. Termasuk perkembangan pariwisata di daerah.
“Sebab memang saat ini eranya adalah era kolaborasi sehingga kolaborasi antarkepaladaerah sangat diperlukan, “tuturnya.
Sedangkan Ockta Prana menyatakan, pihaknya sebagai media massa sangat siap untuk turut mengembangkan potensi yang ada. Menurutnya, media massa adalah mitra kritis pemerintah daerah untuk bisa turut memajukan wisata daerah. Utamanya melalui publikasi di medianya masing-masing tanpa kehilangan fungsinya sebagai kontrol sosial.
Sementara itu, Ketua PWI Ponorogo Hadi Sanyoto menyampaikan, bahwa kegiatan ini digelar sebagai kerja bareng PWI Ponorogo dan UMPO dalam rangka peringatan HPN 2019. Tema pengembangan wisata dipilih karena selama beberapa waktu terakhir pemda-pemda di eks-Karesidenan Madiun cukup agresif menggenjot wisata. Baik destinasi wisata yang sudah cukup mapan maupun destinasi-destinasi rintisan bahkan desa-desa wisata.
“Namun kita masih melihat pemda di sekitar (eks Karesidenan Madiun) itu masih berjalan sendiri-sendiri. Padahal ketika ada kerja sama akan ada efek yang lebih besar. Ternyata, apa yang menjadi kendala hampir semuanya terungkap dalam Jagongan Pers II kali ini, “ungkapnya. (Sul)