Ponorogo, Seputarkita – Liga Paralayang Jatim Seri 2 yang digelar di jalan Arjuna Desa Tatung Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo ditutup secara resmi dengan pemukulan gong oleh Sekjen Kementrian Desa Tertinggal dan Transmigrasi RI DR. H. Anwar Sanusi didampingi Bupati Ponorogo Drs. Ipong Muchlissoni, Minggu (4/8).
Acara Liga Paralayang Jatim Seri 2 tersebut diselenggarakan oleh Pemdes Tatung bekerja sama dengan Federasi Aerosport Seluruh Indonesia ( FASI ), Pemkab Ponorogo serta Pengelola Taman Wisata Paralayang Desa Tatung yang diikuti 300 peserta.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekjen Kementrian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI DR. H. Anwar Sanusi, Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni, Wakil Bupati Ponorogo Drs. H. Seojdarno. MM, Sekda Kab. Ponorogo DR. Agung Pramono, MM Danlanud Iswahyudi diwakili Letkol ADM. M. Teguh, Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, SIK, M. Hum Komandan Kodim 0802/Ponorogo diwakili Kasdim Mayor Inf M. Yusuf, Ketua Federasi Aerosport Seluruh Indonesia ( FASI ) Cabang Ponorogo H. Arief Eko Wahyudi, SE, M.M, Ketua FASI Cabang Ponorogo Kapten Inf Yudho, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ponorogo Drs. Supriyanto, MM, Kepala Dinas Pariwisata Ponorogo Lilik Slamet Raharjo SE, MM, Kadispora Kab Ponorogo Bapak Drs. Bambang Widjanarko,MM, Forpimka Kecamatan Balong, para Kades dan atletit Paralayang se-Jatim.
Sekjen Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Anwar Sanusi menyampaikan bahwa, event olah raga seperti ini merupakan pemanfaatkan hasil pelaksanaan program PIID-PEL (Pilot Inkubasi Inovasi Desa – Pengembangan Ekonomi Lokal) yang diselenggarakan Pemdes Tatung bekerjasama dengan Federasi Aerosport Seluruh Indonesi (FASI) dan Pemkab Ponorogo.
“Gunung Gede dan Liga Paralayang di Desa Tatung ini merupakan aset daerah yang perlu dikembangkan. Kemendes PDTT akan mendukung penuh untuk mengembangkan olahraga Paralayang tingkat Nasional dan juga penghasil buah bengkoangnya untuk memajukan Desa Tatung di Ponorogo ini, “kata Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi.
Sementara itu, Bupati Drs. Ipong Muchlissoni mengatakan, Gunung Gede di Desa Tatung Kecamatan Balong ini menjadi tempat nomor 2 terbaik diseluruh dunia untuk olah raga Paralayang, dan Ponorogo bangga karena mempunyai tempat olah raga paralayang di sini. Untuk Itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Desa Tatung untuk focus dalam mengembangkan sebagai tempat paralayang dan penghasili buah bengkoangnya.
“Kegiatan ini sendiri dilaksanakan dalam rangka untuk mempromosikan serta memperkenalkan Taman Wisata Paralayang Gunung Gede Desa Tatung Kecamatan Balong Ponorogo, selain juga untuk mencari bibit-bibit atelit berbakat Paralayang Daerah, yang diharapkan dengan event ini. Selain mempunyai Gunung Gede sebagai tempat untuk olah raga Paralayang, Desa Tatung juga penghasil buah bengkoang yang merupakan potensi luar biasa yang bisa terus dikembangkan, sehingga kedepannya dapat memawa kemajuan bagi warg masyarakat Desa Tatung, “tutur Bupati Ipong Muchlissoni.
Dalam Event Paralayang Jatim Seri 2 tersebut berlangsung selama tiga hari dengan hasil lomba yakni 1. Juara medali Kelas usia 19 tahun Putra – Putri :
a. Ilham dari Jombang
b. Ega dari Trenggalek.
c. Raju dari Tulungagung.
2. Juara medali Kelas usia 21 tahun Putra – Putri :
a. Angitya Safika dari Blitar.
b. Asyifah dari Malang.
c. Aisyia dari Pacitan.
3. Juara usia Overal putra :
a. Shanmicail dari Batu.
b. Sandiaji dari Batu.
c. Wisnu aji dari Ngawi.
4. Usia Overal putri :
a. Nasyatul dari Blitar.
b. Jeanethe C dari Batu.
c. Eringga dari Malang.
5. Juara vetran :
a. Bayu Krisna dari Batu.
b. Wahyu Widido dari Bondowosi.
c. Ali Mashuri dari Tulungagung. (ADV)