Ponorogo, Seputarkita – Kabupaten Ponorogo menjadi lokasi terselenggaranya Kejurnas Time Rally 2019 Putaran 4 mulai tanggal 16-17 November 2019 dengan peserta sekitar 30 perally.
Dengan rute dihari pertama start dari Pendopo Agung menuju wisata alam Telaga Ngebel dan kembali finish di Pendopo Agung Ponorogo. Yang dihari kedua rutenya masih start dari Pendopo Agung Ponorogo menuju ke Ngrayun dan kembali finish di Pendopo Agung Ponorogo.
Bupati Ponorogo Drs. Ipong Muchlissoni yang secara langsung memberangkatkan para peserta, menyampaikan, Kejurnas Time Rally 2019 putaran 4 ini, merupakan ajang untuk mempromosikan beragam potensi yang ada di Ponorogo.
“Tidak hanya kegiatan otomotif, mengadu kecepatan dan ketepatan kendaraan dari para peserta rally, tapi lebih bernuansa wisata. Untuk itu, kegiatan ini, ajang menawarkan dan memperkenalkan potensi yang ada di Ponorogo. Mulai dari keeksotisan alam, beragam kuliner khas dan kearifan lokal kesenian tradisional kita, “kata Ipong yang turut ikut serta dalam perlombaan rally, Sabtu (16/11).
Ipong menambahkan, pihaknya belum menjadikan Kerjunas Time Rally tersebut sebagai agenda tahunan.
“Acara ini terselenggara setelah ada permintaan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang ternyata sejalan dengan agenda pembangunan pariwisata di Ponorogo. Selain membangkitkan olahraga otomotif, kegiatan ini juga sangat membantu dalam mempromosikan potensi di Ponorogo, “imbuhnya.
Sementara itu, Kabiro Rally IMI Juli Putra menuturkan, ada beberapa pertimbangan yang melandasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) menjatuhkan lokasi Kejurnas Time Rally 2019 Putaran 4 di Ponorogo. Yang paling utama adalah nafas time rally yang match alias cocok dengan greget pembangunan oleh Pemkab Ponorogo di 2019 ini. Ponorogo dipilih sebagai lokasi rally setelah Kalimantan Selatan, Lombok dan DIY karena memiliki potensi wisata yang sangat besar untuk diangkat di ajang nasional.
“Hal tersebut, sejalan dengan agenda dari Kejurnas Time Rally 2019 yang memang ingin mengangkat potensi wisata di Indonesia. Ponorogo, selain memiliki kesenian dan budaya khas, juga memiliki panorama alam yang menarik dan menakjubkan sebagai destinasi wisata. Beberapa waktu lalu saat kami bertemu dengan Bapak Bupati, ternyata program IMI yang ingin mengangkat pariwisata Indonesia ini sejalan dengan program Pemkab Ponorogo yang sedang giat mengangkat potensi pariwisata di daerahnya. Berharap dengan event ini,
mampu menghidupkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pariwisata. Sebab selain mengikuti perlombaan, peserta juga diminta melakukan pembelanjaan dalam jumlah rupiah minimal tertentu untuk barang cinderamata dan makanan ringan yang ada untuk dibawa pulang. Serta diwajibkan berswafoto alias foto selfie di lokasi-lokasi wisata yang ditentukan oleh panitia, dan wajib diunggah di akun sosial media milik peserta dengan menggunakan tanda pagar diikuti kata-kata yang telah kita tentukan. Sebagai ajang promosi ke dunia internasional, “pungkasnya. (Sul)