Gus Imam : Islamophobia di India itu Nyata.
MAGETAN, SEPUTARKITA – Gerakan Ummat Islam Bersatu (GUIB) Kabupaten Magetan mengutuk keras tindakan kekerasan yang menimpa muslim India di Newdelhi, dalam aksi solidaritas yang digelar Ahad (01/03/2020) di seputaran kota Magetan.
“Hari ini kami turun ke jalan untuk menunjukkan keprihatinan sekaligus kecemburuan terhadap apa yang menimpa saudara kami muslim di India. Kami mengutuk keras apa yang dilakukan oleh oknum sektarian sayap kanan hindu dan pemerintah India kepada saudara kami. Itu adalah bukti bahwa Islamophobia di India itu nyata adanya,” ujar Ustadz H. Imam Yudhianto, SH, MM, Ketua GUIB Magetan.
Pernyataan itu menyusul adanya pemberitaan di media tentang tindak kekerasan yang mengakibatkan tewasnya 38 jiwa muslim, dan 200 lainnya luka-luka, serta perusakan dan pembakaran rumah, toko, masjid milik ummat islam di Newdelhi 3 (tiga) hari berturut-turut sejak tanggal 23 sampai 25 februari 2020 yang lalu. Tindak kekerasan yang dilakukan oleh penganut hindu garis keras ini, seperti mendapatkan pembiaran dari aparat keamanan setempat.
Bahkan dalam video yang beredar di media sosial, nampak ada aparat berseragam ikut terlibat dalam aksi pemukulan kepada korban dari pihak muslim. Tragedi tersebut berbarengan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trumph ke India. Ketegangan berlatarbelakang agama ini dipicu munculnya UU Kewarganegaraan yang dirilis pemerintah india pada Desember 2019, yang dinilai kontroversi karena sangat diskriminatif terhadap penganut agama Islam.
Gus Imam mengaku sangat geram dengan banyaknya korban yang jatuh, dan cara pembunuhan yang sadis.
“Kita sangat marah, melihat cara mereka membunuh saudara-saudara kami di India, dipukul beramai ramai, ditimpuk batu, dan bahkan ada yang dicoba untuk dibakar. Belum lagi aksi pembakaran beberapa bangunan Masjid dan pelecehan terhadap Kitab Suci Al Qur’an, itu jelas sangat menyakitkan hati kami,” tukasnya.
Gus Imam menuturkan, bahwa GUIB mengadakan aksi solidaritas ini, sebagai wujud pembelaan kaum muslimin magetan terhadap muslim India yang terdzolimi. Para ulama India telah menyerukan jihad dan meminta pertolongan kepada negara-negara islam untuk membantu menyelesaikan problem mereka.
“Maka dari itu hari ini kami turun ke jalan untuk menyuarakan kabar tentang muslim india, kami takut jika di akhirat kelak nanti kami tidak bisa menjawab pertanyaan Allah, dimana kamu saat saudaramu terdzolimi?,” ujar pimpinan ma’had umar ibnul khathtahab ini.
Aksi damai ini diikuti sejumlah aktivis masjid, remaja islam, santri dari beberapa pondok pesantren di Magetan bertempat di Alun Alun Kota Magetan. Aksi yang dimulai sejak pukul 05.00 ba’da shubuh sampai pukul 08.00 pagi, diisi dengan kegiatan diantaranya pemaparan fakta terbaru muslim india, pembacaan pernyataan sikap, doa untuk para syuhada’ korban kekerasan, dan penggalangan dana peduli muslim india di sekitar alun-alun.
“Kami mengajak kepada seluruh kaum muslimin di Magetan untuk ikut mendoakan, semoga Alah Ta’alaa melindungi dan menolong saudara kita muslim India yang saat ini sedang didzolimi. Dan kami juga mendorong, marinkita berbagi dengan mereka, berikan harta terbaik yang kita miliki untuk meringankan beban penderitaan mereka,” tutupnya. (red)