Pembongkaran Fasilitas Demi Kopdes, Siswa SDN Mojongapit 3 Diduga Mengalami Trauma

Seputarkita,JOMBANG,–Rencana pembangunan gerai Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih dengan merobohkan sejumlah fasilitas SDN Mojongapit 3, Kecamatan/Kabupaten Jombang, rupanya berbuntut.

Bukan hanya sejumlah bangunan di sekolah tersebut yang rata dengan tanah, tetapi sejumlah siswa dilaporkan mengalami trauma psikologis. Mereka dilaporkan tidak bisa tidur dan enggan belajar.
Kondisi ini terjadi tepat saat para siswa memasuki masa ujian semester gasal yang dimulai Senin, 1 Desember 2025.

Salah satu wali murid mengungkapkan, pasca pembongkaran fasilitas sekolah oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Mojongapit, ada sejumlah anak yang tidak bisa berkonsentrasi. Mereka dihantui rasa cemas karena sekolah yang selama ini tempat mereka belajar mendadak berubah menjadi puing.

“Ada yang tidak bisa tidur, ada yang menolak belajar. Mereka kepikiran sekolahnya dibongkar, padahal sedang masa ujian,” ujarnya, usai mediasi Senin (1/12/2025). Hanya saja, ia meminta namanya tidak dicantumkan di media massa.
Menurutnya, pembongkaran sejumlah fasilitas di SDN Mojongapit 3 yang dilakukan Pemdes setempat, juga mengganggu stabilitas emosional siswa.

“Anak-anak kehilangan bagian dari sekolah yang mereka cintai di depan mata mereka sendiri. Bagi saya, ini bukan sekadar proyek koperasi. ini adalah pelanggaran hak anak, sebab fasilitas di lingkungan belajar mereka kini rata dengan tanah, tanpa memperhatikan dampaknya,” tegasnya.

Sekedar diketahui, sejumlah fasilitas di SDN Mojongapit 3, dibongkar pihak Pemdes setempat untuk dibangun gerai Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Di antaranya, rumah dinas kepala sekolah yang tidak terpakai. Hanya saja, kondisinya sudah dipondasi untuk difungsikan sebagai aula pertemuan. Selain itu, bangunan yang “digaruk” becho lainnya yakni panggung dan papan nama berbahan tembok. Kemudian, lapangan untuk upacara dan sarana olah raga siswa yang kemudian masuk area rencana pembangunan gerai Kopdes Merah Putih Mojongapit.
Berdasarkan keterangan Kepsek Zumaroh Is’adah dalam mediasi, mengaku tidak ada pemberitahuan sama sekali, sebelum dilakukan pengukuran lahan hingga terjadinya pembongkaran sejumlah fasilitas sekolah.

Bahkan menurutnya, pada Senin 17 November 2025, ia bertemu langsung dengan Kades Mojongapit M Iskandar Arif.
“Lha ya Pak Lurah, lha wong ada orangnya kok nggak nuwun sewu,” tutur Zumaroh mengulang ucapannya hari itu.

Selain itu, Zumaroh juga menawarkan sejumlah alternatif lahan yang bisa difungsikan sebagai gerai Kopdes Merah Putih Mojongapit. Di antaranya, lahan di SDN Mojongapit 1, atau lahan di belakang balai desa.

Jika tetap harus di SDN Mojongapit 3, ia menawarkan lahan belakang sekolah, dengan opsi membangun akses jembatan. Namun, semua alternatif itu tampaknya tak mendapat respon.(WD)

Check Also

AWDI DPC Magetan Berkomitmen Menjadi Asosiasi Profesional sebagai Wadah Wartawan Magetan

AWDI DPC Magetan Berkomitmen Menjadi Asosiasi Profesional sebagai Wadah Wartawan Magetan

  SeputarKita, Magetan – Kabupaten Magetan kini memiliki tambahan asosiasi wartawan, yaitu Asosiasi Wartawan Demokrasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *