Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Nurul Hayat Gelar Bakti Sosial di Kampung Topeng, Malang

Seputarkita,Malang – Wujud kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Kementerian Brawijaya Mengajar Universitas Brawijaya. Bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Malang, mereka menggelar kegiatan bakti sosial dengan membagikan 40 paket sembako kepada warga kurang mampu di Kampung Topeng, Kota Malang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja bertajuk “Literasa”, yang berfokus pada pengabdian langsung kepada masyarakat marginal melalui kegiatan sosial dan edukatif.

“Kolaborasi bakti sosial ini adalah bentuk kepedulian terhadap sesama, sekaligus komitmen kami bersama Nurul Hayat Malang dalam mendukung masyarakat di berbagai aspek kehidupan,” ujar Annisa Noor Mutiazulfa, Ketua Panitia kegiatan tersebut.

Annisa menambahkan, program Literasa bukan sekadar kegiatan sosial biasa. “Melalui Literasa, kami ingin menanamkan semangat berbagi sekaligus menguatkan visi utama Kementerian Brawijaya Mengajar dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Nurul Hayat dan seluruh pihak yang telah mendukung acara ini,” imbuhnya.

Warga penerima manfaat menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan sembako dan kegiatan edukatif yang dilakukan mahasiswa. Selain meringankan beban ekonomi, kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Tidak hanya menyalurkan bantuan, mahasiswa Universitas Brawijaya juga mengadakan pelatihan usaha mikro bagi para orang tua di Kampung Topeng. Melalui kolaborasi dengan Griya Madukara dan pihak BUMN Kabupaten Malang, warga diajarkan cara membuat produk ecoprint serta langkah awal dalam memulai usaha kecil.

Sementara itu, bagi anak-anak, mahasiswa menghadirkan media pembelajaran non-formal yang menyenangkan. Anak-anak diajak menyalurkan bakat dan minat mereka melalui kegiatan seni seperti bernyanyi, menari, dan berlatih drama.

Sebagai penutup, para mahasiswa memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas semangat mereka dalam kegiatan literasi dan seni. Penampilan musik, drama, dan tarian hasil latihan selama lima pekan menjadi momen penuh haru dan kebanggaan, menandai berakhirnya kegiatan dengan penuh makna.

Melalui program Literasa 2025, Kementerian Brawijaya Mengajar berharap semangat literasi, kreativitas, dan kepedulian sosial yang telah tumbuh di Kampung Topeng dapat terus menyebar ke berbagai penjuru Indonesia.
“Karena dari kata dan rasa, akan lahir masa depan yang lebih berdaya dan bermakna,” tutup Annisa penuh harap.(Tim/red)

Check Also

DPD LIRA Magetan Sofyan Ingatkan Bantuan PKH Jangan Dipangkas

DPD LIRA Magetan Sofyan Ingatkan Bantuan PKH Jangan Dipangkas

Seputarkita,Magetan – Ketua DPD Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Magetan, Sofyan alias Teyenx, menegaskan agar hak …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *