Ponorogo, Seputarkita – Menyongsong kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan New Normal yang sudah diujicobakan dan akan diberlakukan Gerakan Pemuda Ansor Ponorogo menggelar dialog interaktif menghadapi Kebijakan New Normal secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan Youtube, Minggu (7/6) malam.
Dalam dialog interaktif secara live tersebut bertema “Gerakan Pemuda Ansor Siap Mengawal New Normal” dipandu Host dari Jakarta Mega Kusuma Wardani, diikuti Seluruh Pengurus PC GP Ansor, Satkorcab Banser se-Ponorogo, Penggurus Rijalul Ansor, dan seluruh Pengurus Pimpinan Anak Cabang Ansor se-Ponorogo, PC Fatayat NU serta Ketua FKDT Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni dan Kapolres Ponorogo AKBP Muhammad Nur Azis rencananya akan ikut gabung pada dialog interaktif tersebut. Namun kesempatan itu, disayangkan Bupati Ponorogo tidak bisa ikut gabung dalam dialog interaktif secara virtual, sebab bersamaan hadir, harus Meeting bersama Kemendagri.
Kegiatan dibuka oleh Ketua PC GP Ansor Syamsul Ma’arif, dengan mengawali ucapan Minal aidin Walfaizin Taqobalallahu Minna Wa Minkum Wa Taqabbal Ya Kariim kepada segenap hadirin yang hadir dihalal bihalal dan dialog interaktif malam tadi.
“Ansor dan Banser siap bersinergi dengan seluruh sumber daya yang ada untuk mengawal kebijakan New Normal, khususnya di pesantren dan umumnya bagi seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama. Mari mengawal NKRI, mengawal Nahdlatul Ulama, Bela Agama Bangsa Negeri, “ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Muhammad Nur Azis SH, SIK, M.Si dalam kesempatan tersebut sebelum menyampaikan materi diawali dengan memperkenalkan diri karena masih baru menjabat, persisnya baru satu pekan di Ponorogo, mengatakan semua harus tangguh, masyarakat tangguh termasuk pesantren juga harus tangguh, hal tersebut sesuai dengan program unggulan Polres Ponorogo atau Polda Jawa Timur dengan nama Kampung Tangguh yang penerapannya sudah dimulai sejak tanggal 5 Juni 2020 kemarin dibeberapa Kelurahan dan Desa. Pihaknya juga mengajak Ansor dan Banser untuk bersama-sama bersinergi mengawal program tersebut karena progam kampung tangguh juga akan mengarah ke Pesantren yaitu dengan nama Pesantren Tangguh dengan segala fasilitas dan ketentuannya.
“Berat memang dilaksanakan, namun kalau bergotong royong pasti akan ringan utamanya adalah perhatian dari Pemerintah Daerah. Selain itu, mengharapkan serta menghimbau pesantren harus menyiapkan pos-pos kesehatan dan penerapan protokol kesehatan dan terkait dengan kegiatan-kegiatan masyarakat, boleh melaksanakan di era new normal seperti yasinan, tahlilan. Namun tetap memakai protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan sering sering cuci tangan. Untuk saat ini, Polres Ponorogo telah menyediakan bantuan APD di desa-desa dan pesantren walaupun tidak merata dan masih terbatas. Kita juga menghimbau seluruh warga masyarakat untuk tetap waspada dan tetap menjaga kerjasama di antara kita semuanya untuk lebih baik dan untuk menjadikan masyarakat atau Negara yang Baldatun Toyyobatun Warobun Ghofur, “pungkas Kapolres Ponorogo.(sul)