Dr Sholikhin Hibahkan Buku ke DPD IWOI Jombang, Forum Bedah Buku Batal, Diduga Ada Intervensi

Seputarkita,JOMBANG– Pemerhati Kebijakan Publik, Hukum, dan Keadilan, Dr. H. Ahmad Sholikhin Ruslie, SH, MH, menghibahkan karyanya berjudul Dinamika dan Problematika Kedudukan Ketetapan MPR RI kepada DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ada puluhan eksemplar buku tersebut diterima langsung oleh Ketua DPD IWOI Jombang, Agus Pamuji. Buku ini dinilai memiliki bobot tinggi dalam membangun sistem hukum ketatanegaraan yang demokratis, egaliter, transparan, dan berkeadilan.
Sholikhin Ruslie menyebut hibah buku tersebut sebagai bentuk kontribusi nyata untuk mendukung peran pers di Jombang yang dinamis dan penuh tantangan. “Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, saya hibahkan buku ini kepada rekan-rekan IWOI Jombang. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan dan literasi dalam menjalankan tugas jurnalistik,” ujarnya saat menyerahkan buku di kediamannya, Desa Plandi, Kecamatan Jombang, kemarin.
Turut hadir dalam penyerahan itu, Sekretaris DPD IWOI Jombang Ratno Hadi dan jurnalis Roni Brown dari media online Lintas Daerah.

Lebih jauh, dosen tetap Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya itu menegaskan, seorang jurnalis profesional harus memiliki daya kontrol kuat terhadap kebijakan pemerintah. “Pers memiliki posisi strategis dalam menegakkan pilar demokrasi. Pemerintah tidak boleh melampaui batas kewenangan atau menjadi super body. Pers wajib hadir sebagai pengontrol agar tercipta keseimbangan,” tegas mantan anggota DPRD Jombang dari Fraksi PKB ini.

Menurutnya, pemerintah yang anti kritik justru berpotensi menimbulkan keresahan. “Kebijakan yang menimbulkan kontroversi dan kegaduhan publik sebaiknya dievaluasi bahkan dicabut. Banyak contoh kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat menimbulkan gelombang protes di mana-mana. Karena itu, peran pers ikut andil menyajikan informasi yang objektif, akurat, faktual, kredibel dan kondusif,” ujar Ruslie.

Disinggung rencana launching dan bedah buku, Ruslie menyikapinya dengan tenang. Meski awalnya DPD IWOI Jombang sudah menjalin kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jombang, acara tersebut tak kunjung jelas pelaksanaannya.

“Mungkin ada intervensi pihak tertentu di lingkaran Pemkab Jombang,” sindirnya.
Meski begitu, ia berharap IWOI Jombang tetap semangat mencari mitra lain, seperti NGO, LSM, atau pihak swasta, untuk menggelar forum literasi serupa.

Ketua DPD IWOI Jombang, Agus Pamuji, menyampaikan apresiasi tinggi atas hibah buku dari Sholikhin Ruslie. “Terima kasih kepada Cak Ruslie. Hibah ini sangat bermanfaat bagi wartawan IWOI. Beliau sosok pemikir kritis sekaligus produktif yang dibutuhkan Jombang untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera,” kata Agus.
Terkait batalnya bedah buku, Agus menyatakan pihaknya resmi menarik diri dari kerjasama dengan Disperpusip. “Awalnya perencanaan sudah matang, dari waktu, tempat, hingga daftar undangan peserta. Tapi karena tidak konsisten, lebih baik kami mundur,” ungkapnya.

Agus memaparkan, lokasi kegiatan bahkan sempat beberapa kali berubah, dari Gedung Kesenian, Aula PKK Pendopo, Ruang Bung Tomo Setkab Jombang, hingga terbaru di Kantor Balai Kearsipan. Jumlah peserta juga dipangkas dari 100 orang menjadi hanya 60 orang. “Kalau Disperpusip mau tetap menggelar, silakan saja dengan mitra lain. IWOI sudah resmi mundur,” tegas mantan wartawan SKH Balikpapan Pos dan aktivis buruh di SBSI Balikpapan era Rezim Orde Baru silam.

Sekretaris Disperpusip Jombang, Prince Dinda, menyampaikan permohonan maaf atas penundaan tersebut. “Kami mohon maaf. Sebagai bawahan, kami harus mengikuti arahan pimpinan,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Sekretaris DPD IWOI Jombang, Ratno Hadi Siswanto, menilai penundaan ini sengaja dilakukan agar IWOI tidak bisa melaksanakan acara. Padahal, sejak Juni 2025 lalu orang penting di lingkup Setkab Jombang telah memberi dukungan penuh dengan mendisposisikan kegiatan ke Disperpusip.

“Dalam rapat internal, kami sepakat menarik diri. Itu keputusan final,” tegas Ratno.Sholikhin Ruslie diketahui telah menulis sedikitnya lima buku, antara lain Dinamika dan Problematika Kedudukan Ketetapan MPR RI serta Pelaksanaan Pendidikan Inklusif di Jombang, karyanya kini tersebar di sejumlah toko buku ternama di kota/kabupaten di Jatim dan daerah lain di Indonesia.(WD)

Check Also

Komisariat PMII STEBI TANGGAMUS wujudkan kepedulian sosial melalui Jumat berkah

Komisariat PMII STEBI TANGGAMUS wujudkan kepedulian sosial melalui Jumat berkah

Seputarkita,Tanggamus-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia komisariat STEBI TANGGAMUS menggelar Jumat berkah bagi bagi nasi kotak Kegiatan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *