
SeputarKita, Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi tahun 2024 lalu menyiapkan anggaran Rp 1,5 miliar untuk proyek pembangunan tiga screen house di wilayah setempat.
Pembangunan berada di tiga lokasi, meliputi Desa Babadan, Desa Cekopo dan Desa Hargomulyo di Kecamatan Ngrambe.
Namun, Pekerjaan Screen Haouse di Desa Babadan dengan nilai Kontrak : Rp.425.679.210,02,- bagian atapnya rusak karena tertiup angin.
Padahal pekerjaan tersebut baru saja di serah terimakan dengan PPK pada 22 Oktober 2024, dan dalam berita acara pemeriksaan pekerjaan diniilai telah dilaksanakan dan diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam dokumen Surat Perintah Kerja (SPK).

Anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Tahun 2024 dilakukan dengan konsep menggunakan kerangka screen house bahan galvanis juga bagian atas screen house menggunakan plastik UV karena memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cuaca, sehingga dapat melindungi tanaman dari hujan dan panas.
MD, (43) salah satu warga sekitar sekaligus anggota kelompok tani setempat menyayangkan terjadinya hal tersebut, bahkan menilai pekerjaan dilakukan asal-asalan.
“Baru dibangun tahun lalu mas, ini sudah jebol atapnya kena angin. Kontraktor terkesan asal mengerjakan saja, harusnya jenis plastik yang dipakai kualitasnya lebih baik.” Ujarnya.
Pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Ngawi lebih teliti memilih pelaksana proyek, dan lebih meningkatkan pengawasan. Khususnya material yang digunakan dalam satu bidang pekerjaan.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi melalui ponselnya atas kejadian tersebut, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi Franky Ardian Febrian Wardana menjelaskan, pembangunan screen house masih dalam tahap pemeliharaan dan saat ini sudah ditindak lanjuti oleh pelaksana yaitu CV. Putra Prenggo Setia. Jumat, (07/03/25).
“Masih tahap pemeleliharaan 1 tahun sampai Oktober 2025, Jadi masih menjadi kewajiban penyedia untuk melengkapi dan membetulkan sesuai RAB.” Ujarnya. (Red/Pathok).