SeputarKita, Madiun – SMAN Taruna Angkasa Jawa Timur di Madiun kembali mencetak sejarah dengan meraih medali emas pada ajang internasional Global Youth Invention and Innovation Fair (GYIIF) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan IPB University, 11-14 Januari 2025.
Prestasi membanggakan ini dipersembahkan oleh enam siswa berbakat, yaitu Avesheina Abdurrazaq Alaziz, Muhammad Farhan al Hafidz, Afflatus Felician Ceesar, Fahry Dimas Saputra, Najmah Maia Fairuz, dan Aghits Rafi Nur Fadhli. Mereka berhasil menyisihkan peserta lain dari berbagai negara dengan inovasi mereka yang bertajuk MIGUTIK – plastik biodegradable berbahan dasar jerami dan bonggol jagung.
Kepala SMAN Taruna Angkasa, Agus Supriyono, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, prestasi ini menjadi kebanggaan bagi kami, SMAN Taruna Angkasa. Perjuangan anak-anak di bawah bimbingan para guru sangat luar biasa,” ungkap Agus pada Rabu (22/1/2025).
Meski demikian, Agus mengingatkan para siswa untuk tidak cepat berpuas diri. “Jangan berhenti sampai di sini. Harus meraih lebih banyak lagi prestasi,” pesannya.
Ketua tim pembina, Erta Alifah Febrianti, menjelaskan bahwa MIGUTIK lahir dari keprihatinan terhadap limbah pertanian di sekitar lingkungan sekolah yang masih kurang dimanfaatkan secara optimal. Jerami padi dan bonggol jagung, yang biasanya hanya digunakan sebagai pakan ternak atau dibakar, diolah menjadi plastik ramah lingkungan yang mudah terdegradasi.
“Ide ini muncul karena melihat penggunaan plastik sintetis yang masih tinggi di lingkungan asrama. Kami ingin mendukung program SDGs dengan mengolah limbah menjadi solusi inovatif untuk menggantikan plastik sintetis,” jelas Erta.
Prestasi Internasional Sebelumnya
Pencapaian ini menambah daftar panjang prestasi SMAN Taruna Angkasa di kancah internasional. Sebelumnya, tiga siswa sekolah ini – Nakula Fauzan Ramadhana, Ervina Shali Purnamawati, dan Farras Nafisa – meraih empat penghargaan di ajang Youth Innovation Forum yang digelar oleh Global Youth Action di Malaysia, Singapura, dan Thailand pada Desember 2024.
Nakula Fauzan, salah satu siswa kelas 10, mengusung gagasan GROW: Growing SDGs Awareness for Young Generations yang bertujuan meningkatkan kesadaran anak-anak Indonesia tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan (SDGs). Melalui pendekatan edukasi, promosi, komunitas, dan pemanfaatan media sosial, gagasan ini berhasil mendapatkan penghargaan The First Winner Creative Video Competition, The Most Favorite Creative Video Competition, serta penghargaan lainnya.
“Target utama saya adalah menanamkan mindset pembangunan berkelanjutan sejak dini. Dari mindset akan tumbuh perilaku yang baik, yang akhirnya berujung pada aksi nyata,” tutur Nakula.
Dengan deretan prestasi gemilang ini, SMAN Taruna Angkasa terus membuktikan diri sebagai sekolah yang tak hanya berfokus pada pendidikan akademik, tetapi juga membentuk generasi muda yang kreatif, inovatif, dan peduli terhadap masa depan dunia. (red)