SeputarKita, Ngawi – Dipicu dugaan selingkuh, Kepala Dusun Ngarengan, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, warga mendatangi kantor desa setempat, Senin (12/04/21). Mereka menuntut kepada Kepala Desa Jenggrik untuk segera mencopot Suratno (35), Kasun Ngarengan.
Sebelumnya, diceritakan ketua RT 02 Dusun Ngarengan, Suyat (57), mulanya seminggu yang lalu salah seorang warga melapor dirinya dituduh selingkuh dengan SP (36) seorang janda beranak dua oleh Kasun Ngarengan. Kemudian, Suyat menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil SP, ternyata dari keterangan SP malah ditemukan bahwa justru Suratno lah yang menyelingkuhi SP.
“Awalnya ada warga melapor, dirinya dituduh selingkuh dengan SP, saya tanya siapa yang menuduh, jawabnya pak Kasun, namun setelah saya tanya lebih lanjut, tuduhan itu lantaran Pak Kasun cemburu karena SP sering ngobrol dengan salah seorang warga tersebut, usut punya usut, ternyata malah SP mengaku bahwa dia punya hubungan khusus dengan Kasun” beber Suyat.
Dari laporan itu, masih kata Suyat, dia menindaklanjuti dengan mengundang Kasun ke rumahnya. Setelah dipertemukan dengan SP, dan dicerca beberapa pertanyaan Suratno lalu mengakui bahwa dirinya memang memiliki hubungan khusus dengan SP.
Dari keterangan warga dusun Ngarengan lainnya, Budi Handoko, juga merasa geram atas perilaku Kasunnya itu. Menurutnya, karena perbuatannya kini SP mengalami depresi, baru saja dua bulan suaminya meninggal, si Kasun seolah malah memanfaatkan musibah itu dengan merayunya hingga terjadi perselingkuhan.
“Saya heran sekali, kenapa Kasun Ngarengan tega seperti itu, suaminya baru meninggal sekitar dua bulan lalu, kenapa kok Kasun ini malah seolah-olah memanfaatkan kejadian itu, mencoba merayunya lalu terjadi selingkuh” kata Budi.
Sementara itu, Kepala Desa Jenggrik, Suparni, menerima aspirasi warganya dengan tangan terbuka. Ia akan memproses laporan warganya itu sesuai dengan aturan yang berlaku.
Suparni menjelaskan, laporan masyarakat ini perlu didalami lebih lanjut. Sangat disayangkan, saat warga melakukan koordinasi, Kepala Dusun Ngarengan tidak hadir dan tidak dapat dihubungi melalui telepon sesluler.
“Saya menerima semua aspirasi dan laporan warga, dan kasus ini akan kami dalami lagi. Hanya saja saya menyayangkan Kasun Ngarengan tidah hadir, dihubungi via telepon saja tidak bisa” tukasnya. (Gus)