SeputarKita, Magetan – Ratusan jamaah memadati Pondok Pesantren Raden Patah Desa Ngujung, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan dalam pengajian umum memperingati Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (Rabu, 25/09/2024). Acara yang diselenggarakan oleh pondok pesantren yang diasuh oleh KH. Muhammad Imaamul Muslinin atau akrab disapa Gus Imam, mengangkat tema Perspektif Tasawuf tentang Nur Muhammad.
Hadir sebagai pembicara utama, KH. Bagus Fanani, Pimpinan Pondok Pesantren An-Nashir Panguragan Kroya Cirebon sekaligus Mursyid Tarekat Syattariyah Nuswantara. Dalam ceramahnya, KH. Bagus menjelaskan pentingnya memahami konsep Nur Muhammad dalam tasawuf sebagai dasar mengenal diri dan Allah.
“Nur Muhammad adalah cahaya awal penciptaan. Allah menciptakan segalanya dari Nur ini. Memahami Nur Muhammad tidak sekadar mengagungkan Nabi, tetapi juga bagian dari perjalanan spiritual mengenal hakikat diri dan Sang Pencipta,” tutur KH. Bagus dengan penuh hikmah.
Ia menambahkan bahwa konsep ini sejalan dengan ajaran Jawa kuno seperti sangkan paraning dumadi dan manunggaling kawulo kalawan Gusti. “Ketika seseorang mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya. Sebagaimana hadis, ‘Man arofa nafsahu, faqod arofa Robbahu’,” lanjutnya.
Meriah dengan Hadrah Nurul Musthofa
Pengajian dimeriahkan oleh penampilan tim hadrah shalawat Nurul Musthofa dari Madiun yang membawakan shalawat dan nasyid Islami. Kehadiran mereka menambah semarak suasana dan membuat jamaah larut dalam lantunan shalawat.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Camat Maospati Permadi Bagus Darmawan, SSTP, M.Si, Sekcam Hadi Wasono Rachmat, S. Sos, beberapa Kasi Kecamatan, Kepala Desa Ngujung, para Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Pencak Silat, dan Tokoh Masyarakat dari wilayah sekitar. Tampak pula jamaah dari berbagai majelis taklim, jamaah tarekat, para santri , serta keluarga besar Pondok Pesantren Raden Patah.
Dzikir dan Pengangkatan Gus Imam sebagai Badal Wilayah
Acara dilanjutkan dengan dzikir khusus, bai’at dan talqin, serta doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH. Bagus Fanani. Momen penting lainnya adalah pengangkatan Gus Imam sebagai Badal Wilayah (wakil mursyid) Tarekat Syattariyah Nuswantara untuk Kabupaten Magetan. Dalam kesempatan ini, KH. Bagus Fanani berharap dakwah tarekat semakin berkembang di Magetan.
“Pengangkatan ini adalah amanah besar. Kami yakin Gus Imam mampu membawa cahaya Tauhid dan Ma’rifah ke seluruh penjuru Magetan,” ujar KH. Bagus. Acara juga ditandai dengan peresmian tempat suluk untuk para salik tarekat dan masyarakat umum.
Harapan Jamaah
Di akhir acara, salah satu jamaah, Hj. Ngatiyem (66), menyampaikan harapannya. “Semoga dengan adanya acara seperti ini, cinta kita kepada Rasulullah semakin dalam. Saya juga berharap tarekat Syattariyah bisa menjadi jalan spiritual bagi lebih banyak orang untuk mengenal diri dan Tuhan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Pengajian berakhir sekitar pukul 22.30 WIB dengan suasana penuh haru dan rasa syukur. Pondok Pesantren Raden Patah kembali menjadi saksi tumbuhnya semangat spiritual di bumi Magetan. (red)